kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Permintaan perumahan di 2011 bisa tumbuh 15%


Jumat, 18 Februari 2011 / 14:59 WIB
Permintaan perumahan di 2011 bisa tumbuh 15%
ILUSTRASI. IHSG menguat 0,19% menjadi 6.169,59 pada Rabu (16/10).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tahun ini pertumbuhan properti khususnya di sektor perumahan masih tetap cerah. Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso memperkirakan, permintaan terhadap sektor perumahan tahun ini tumbuh 15% dari tahun 2010.

Faktor pendorong permintaan perumahan tersebut adalah kenaikan suku bunga, pertumbuhan ekonomi yang baik dan pendapatan per kapita yang mencapai di atas US$ 3.000 pada 2010.

Selain itu, kebutuhan perumahan juga cenderung meningkat mengingat banyaknya keluarga muda, khususnya di daerah Serpong, Tangerang. Untuk mengimbangi permintaan rumah yang terus meningkat, maka pada tahun 2011 ini menurut data REI, para pengembang akan membangun rumah sederhana menengah ke bawah sebanyak 120.000 - 150.000 unit di seluruh Indonesia.

Jumlah tersebut lebih tinggi sekitar 9% - 36% dari tahun 2010 yang sebanyak 110.000 unit rumah. "Sebagian besar rumah tersebut di bangun di daerah Jabodetabek," imbuh Setyo. Harga rata-rata rumah sederhana menengah ke bawah ini berkisar Rp 80 juta hingga Rp 90 juta per unit.

Sementara itu, para pengembang juga akan membangun rumah sederhana menengah ke atas, termasuk apartemen sebanyak 50.000 - 80.000 unit pada tahun 2011 ini di seluruh Indonesia. Soal harga rumah menengah ke atas, tergantung pada bentuk dan lingkungannya. Umumnya harga rumah menengah ke atas mulai dari Rp 90 juta.

Ia melihat, harga rumah bisa saja melonjak tahun ini, sebab harga-harga bahan baku khususnya harga semen naik. "Sebab 30% dari biaya pembangunan rumah diperuntukkan membeli semen," terang Setyo. "Saat ini kami masih melihat perkembangan kenaikan harga-harga infrastruktur," papar Setyo.

Tingginya permintaan terhadap sektor perumahan juga telah diprediksi oleh lembaga riset dan konsultasi PT Coldwell Banker Commercial. Menurut Dwi Novita Yeni, Vice President of Research & Consultancy PT Coldwell Banker Commercial, menyatakan sejumlah pengembang pada tahun 2011 akan melanjutkan dan meluncurkan proyek residensial baru.

General Manager PT Metropolitan Land, Machpudin yang mengelola perumahan Metland di Cileungsi mengatakan pada tahun 2011 ini permintaan di sektor perumahan di atas 15%.

Machpudin menambahkan, pada tahun 2010 lalu omzet perumahan Metland di Cileungsi mencapai Rp 55 miliar dengan rata-rata harga rumah Rp 150 juga per unit. Dari jumlah omzet tersebut, Machpudin menargetkan pada tahun ini omzetnya akan naik sekitar 15%.

"Biasanya kami juga akan mengoreksi harga rumah setiap bulan," imbuhnya. Menurutnya rata-rata kenaikan harga rumah secara keseluruhan sekitar 15%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×