Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melihat perkembangan pasar properti tahun ini dengan sikap positif. Hal itu terutama lantaran animo permintaan perumahan di kisaran harga Rp 1 miliar-Rp 5 miliar yang cukup tinggi selama awal tahun 2022.
Selama kuartal I-2022, BSDE membukukan marketing sales sebesar Rp 2,47 triliun. Capaian ini mencapai 32,08% dari target Rp 7,7 triliun sepanjang 2022.
Sebagian besar marketing sales BSDE kuartal pertama didapatkan dari penjualan residensial terutama landed house atau rumah tapak sebesar Rp 1,58 triliun. Sedangkan sisanya berasal dari pendapatan komersial Rp 888 miliar.
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menuturkan, di tahun ini pihaknya masih akan fokus melanjutkan penjualan produk-produk yang telah diluncurkan sejak tahun lalu.
Baca Juga: Indeks Sektor Properti Masih Tertekan, Catat Rekomendasi Saham Ini
Produk tersebut antara lain The Blizfield, Myza (Breezy House), Vanya Park (Askara Nue), Kiyomi The Zora (pasar segmen atas untuk rumah tapak), Laurel Nava Park (pasar segmen premium), Marigold Nava Park dan ruko di BSD City yaitu Northridge Business Center dan Latinos Business District.
"Kisaran harga produk kami Rp 1 miliar-Rp 5 miliar untuk pasar menengah, untuk pasar segmen premium di kisaran harga Rp 5 miliar ke atas," ujar Hermawan kepada Kontan.co.id, kemarin.
BSDE pun berharap, insentif yang telah ada saat ini dan kebijakan penghapusan ketentuan pencairan bertahap properti dapat diperpanjang selama masa pemulihan ekonomi. Langkah ini guna menghidupkan kembali industri properti serta untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor properti.
Untuk memaksimalkan marketing sales, BSDE telah menyiapkan berbagai program promosi nasional tahunan yang telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir.
Seperti di tahun ini, progam promosi yang ditawarkan adalah 'double dream' yang menawarkan keuntungan berlipat ganda dari keringanan harga sampai dengan pemberian cashback untuk produk siap jual.
"Menariknya, program Double Dream ini, juga dapat digabungkan dengan sejumlah kebijakan pemerintah di bidang properti seperti insentif PPN DTP, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia hingga relaksasi Loan To Value (LTV) dan yang terakhir juga penghapusan ketentuan pencairan bertahap properti," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
