kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Permintaan Ponsel Bakal Meningkat sampai 30 Juta Unit


Senin, 11 Januari 2010 / 14:06 WIB
Permintaan Ponsel Bakal Meningkat sampai 30 Juta Unit


Reporter: Raymond Reynaldi |

JAKARTA. Bisnis telepon seluler nampaknya tak kenal pasang surut meski situais ekonomi masih dirundung dampak krisis ekonomi global. Hal itu terlihat dari prediksi permintaan atas perangkat telepon seluler (handset) yang terus meningkat.

Direktur Industri Telematika kementerian Perindustrian Ramon Bangun mengatakan, bisnis telepon seluler memiliki prospek cerah ke depannya. Sebab, para pelaku industri tidak berhenti mengembangkan inovasi produknya untuk menarik minat calon konsumen membeli produknya.

Makanya, Ramon berani memperkirakan, bakal terjadi lonjakan permintaan telepon seluler tahun ini paling sedikit 30 juta unit atau senilai US$ 2,250 miliar, dengan asumsi satu handset dihargai US$ 75 dan kurs rupiah dipatok sebesar Rp 10.000 per dollar AS.

“Tahun lalu saya perkirakan permintaan handset baru lebih dari 20 juta unit. Nilainya itu paling tidak mencapai US$ 1,5 miliar,” kata Ramon, pekan lalu.

Ramon pun cukup optimis, bila pertumbuhan pengguna telepon seluler di Indonesia mampu menarik minat investasi pemain besar. “Yah mungkin secara bertahap, bisa dari perakitan dulu. Nanti ketika volumenya membesar baru diupgrade lagi,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×