Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri properti tahun ini diprediksi akan bangkit, terutama sektor perumahan di kota-kota kawasan penyangga ibu kota Jakarta. Tanda-tanda kebangkitan pasar properti sejalan dengan dukungan kebijakan pemerintah.
Hengky Japri, Chief Marketing Officer Citra Swarna Group (CSG) mengatakan, membaiknya ekonomi pada kuartal III tahun 2021 sebesar 3,5% merupakan sinyal properti akan kembali bangkit.
Sejalan dengan sinyal kebangkitan properti tersebut, CSG akan mengembangkan kawasan hunian dengan konsep klaster. Salah satunya proyek La Palma Grande di Kawasan Setu Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Citra Swarna Group Siapkan Proyek Perumahan Baru di Serang
“Konsep hunian yang kami rancang adalah sistem klaster. Selain memiliki fasilitas umum dan sosial untuk seluruh kawasan La Palma Grande, setiap cluster memiliki fasos dan fasum tersendiri.” Kata Hengky Japri dalam keterangannya, Rabu (2/3).
Proyek La Palma Grande memiliki kawasan seluas 43 hektar. Untuk merespon permintaan pasar, CSG meluncurkan Klaster Cayman di kawasan ini.
Klaster yang pertama diluncurkan ini memiliki fasum dan fasos yang dirancang dengan sentuhan bernuansa keindahan Pulau Cayman yang terkenal sebagai destinasi wisata dunia.
Pintu masuk Cayman dilengkapi dengan Cayman Island yang ikonik sekaligus menjadi ruang edukasi bagi anak-anak untuk mengenal kepulauan Cayman yang terletak di Karibia bagian Barat.
Klaster ini juga memiliki Backyard Cayman, tempat warga bersosialisasi, bersantai, atau berolah raga. Palyground Cayman dirancang sebagai ruang bermain bagi anak-anak yang membantu tumbuh kembang mereka.
“Konsep sistem kluster, one gate system, sehingga lebih aman, nyaman, dan privasi terjaga. Kami juga memiliki concern terhadap kualitas bangunan,” ujar Hengky Japri.
Baca Juga: Pangsa Pasar Perumahan Seharga Rp 300 Juta-Rp 600 Juta Masih Menjanjikan
La Palma Grande terletak tidak jauh dengan perbatasan Kota Bekasi, tepatnya di Jalan Letjen R. Suprapto, Setu Bekasi. Kawasan ini sangat mudah dijangkau dari Gerbang Tol Tambun, hanya 15 menit menuju Kawasan Industri M 2100.
Memiliki lokasi yang strategis di kawasan yang sedang berkembang pesat, segmen pasar yang dibidik adalah pengguna langsung (end user) karena memiliki akses yang mudah menuju mereka aktivitas sehari-hari dan harga yang relatif terjangkau. Harga perdana yang ditawarkan Rp 300 jutaan dengan cicilan mulai Rp 1,6 juta/bulan.
Target pasar investor dibidik La Palma Grande karena proyek ini dinilai memiliki prospek investasi. Sekitar 500 meter dari lokasi akan dilalui Tol Cimanggis – Cibitung (Cimaci) yang merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 (JORR 2) yang akan terhubung dengan Tol Jagorawi, tol Jakpek, dan Tol Cibitung – Cilicing.
“Saat semua jalan tol terhubung melalui To Cimaci, maka nilai investasi La Palma Grande akan meningkat,” pungkas Hengky Japri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
