kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan tinggi, Wismilak Inti Makmur (WIIM) dulang berkah dari produk baru


Senin, 27 Juli 2020 / 19:36 WIB
Permintaan tinggi, Wismilak Inti Makmur (WIIM) dulang berkah dari produk baru


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk masih ngebul di tengah pandemi corona (covid-19). Emiten rokok berkode saham WIIM ini mengklaim telah mencatatkan pertumbuhan volume penjualan rokok pada semester I 2020 sebesar 34% dibanding realisasi periode sama tahun lalu.

Sekretaris perusahaan  Wismilak Inti Makmur Surjanto Yasaputera mengatakan, pertumbuhan volume penjualan rokok di semester I 2020 ditopang oleh penjualan produk-produk baru yang diluncurkan oleh perusahaan beberapa waktu sebelumnya.

Surjanto bilang, produk-produk baru WIIM berada rentang harga terjangkau, sementara segmen produk di rentang harga yang terjangkau, menurut Surjanto, cenderung lebih diminati belakangan ini.

Pemicunya ada dua yakni naiknya harga produk-produk rokok di tier 1 akibat harga jual eceran (HJE) yang meningkat di tahun 2020 serta daya beli masyarakat yang melemah di tengah situasi pandemi.

Baca Juga: Benarkah simplifikasi cukai tembakau picu oligopoli? Ini kata DDTC

“Produk rokok yang kami luncurkan beberapa waktu terakhir ini berada dalam range (harga) yang cukup affordable sehingga bisa menjadi alternatif pengganti buat konsumen yang merasa rokok sebelumnya terlalu mahal harganya,” terang Surjanto dalam paparan publik virtual, Senin (27/7).

Sedikit informasi, sebelumnya WIIM memang telah meluncurkan produk baru sigaret kretek tangan (SKT) Wismilak Satya dan produk sigaret kretek mesin (SKM) Diplomat Evo pada tahun 2019 lalu.  

Sejauh ini, penjualan SKT Wismilak Satya menyasar beberapa titik di wilayah Sumatera Barat dan Jawa Barat, sedangkan penjualan SKM Diplomat Evo menyasar daerah Cirebon, beberapa wilayah di Jawa Barat, serta beberapa wilayah di Pulau Sumatera.

Berbekal pengalaman sukses dari peluncuran produk baru, WIIM rencananya masih akan meluncurkan 1 produk baru berjenis SKM reguler pada paruh kedua tahun ini. Sayangnya, Surjanto masih enggan merinci rentang harga maupun segmen pasar yang ingin dibidik melalui peluncuran produk baru.

Yang terang, dengan strategi serta capaian yang sudah didapat, WIIM mengaku optimis mampu melanjutkan tren pertumbuhan kinerja sampai tutup tahun nanti.

“Laba mestinya meningkat ya seiring dengan peningkatan penjualan, tapi untuk target yang ditentukan kami belum bisa sampaikan besarnya,” ujar Surjanto.

Sepanjang kuartal I 2020 lalu, penjualan neto WIIM naik 19,80% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 374,89 miliar. Sebelumnya, penjualan neto WIIM hanya mencapai Rp 312,93 miliar pada kuartal I 2019 lalu.

Seiring kenaikan penjualan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih WIIM melesat 171,17% yoy dari semula Rp 5,26 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 14,28 miliar di kuartal I 2020.

Baca Juga: Laba HM Sampoerna (HMSP) anjlok 55,09% pada kuartal II 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×