kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Permintaan Turun, Pendapatan Semen Baturaja (SMBR) Tetap Naik 9% pada Kuartal III


Selasa, 01 November 2022 / 14:03 WIB
Permintaan Turun, Pendapatan Semen Baturaja (SMBR) Tetap Naik 9% pada Kuartal III
ILUSTRASI. Pada 10 Juni 2020 lalu, Semen Baturaja (SMBR) telah melakukan pengiriman perdana atas sebanyak 750 ton produk semen ke Pontianak. Foto: DOK Semen Baturaja


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri semen secara nasional masih menghadapi berbagai tantangan di tahun ini seperti kondisi over supply semen nasional dan kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM). Kondisi ini terus memacu PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) untuk semakin kompetitif agar dapat tumbuh lebih baik di hingga akhir tahun 2022.

Permintaan semen Nasional sampai dengan September 2022 di wilayah Sumatera mengalami penurunan sebesar 3,1%. Lebih spesifik ke pasar SMBR, permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan juga ikut menurun dengan persentase yang lebih dalam yaitu mencapai 4,8%.

Di saat kondisi demand semen nasional menurun, SMBR mampu mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 3% yang diikuti dengan tumbuhnya pendapatan sebesar 9%.

"Pertumbuhan ini menjadi titik balik semangat manajemen di saat penurunan pandemi bahwa target tahun ini dapat tercapai," ujar Daconi Direktur Utama Semen Baturaja, dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (1/11). 

Baca Juga: Meski Pendapatan Turun, Laba Semen Indonesia (SMGR) Naik 18,9% hingga Kuartal III

Dia melanjutkan, peningkatan penjualan tentunya memberikan dampak positif bagi laba bersih perusahaan yang melonjak naik 260% dari tahun lalu yang senilai Rp 16,7 miliar menjadi Rp 43,1 miliar untuk periode sampai dengan September 2022.

Sejalan dengan pertumbuhan kinerja penjualan, arus kas bersih dari operasi mampu mencatat kenaikan 3% terhadap tahun lalu untuk periode sampai dengan September 2022  atau senilai Rp 283,1 miliar. Dengan kondisi arus kas yang positif, pada kuartal III-2022 Perseroan melakukan pembayaran dipercepat sebagian pinjaman KI sebesar Rp 127 miliar untuk mengurangi beban bunga.

“Keputusan tersebut kami ambil setelah melihat potensi kenaikan suku bunga ke depan,” tambahnya.

SMBR masih terus menjalankan program efisiensi untuk menjaga produktivitas perusahaan dan meningkatkan daya saing. Manajemen juga memiliki komitmen untuk menerapkan program keberlanjutan seperti pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar alternatif, pengurangan konsumsi energi karbon, dan program konservasi keaneragaman hayati di area tambang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×