kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perolehan kontrak BUMN Karya belum sampai 50% dari target


Minggu, 01 September 2019 / 18:12 WIB
Perolehan kontrak BUMN Karya belum sampai 50% dari target
ILUSTRASI. PEMBANGUNAN TOL SERANG-PANIMBANG


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya sampai pertengahan tahun ini belum memperoleh 50% kontrak baru dari yang ditargetkan sejak awal tahun 2019 ini.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Mahendra Vijaya menjelaskan, adanya tahun politik membuat berbagai proyek-proyek infrastruktur tertunda di semester II 2019. “Tender baru banyak yang start di bulan Juli 2019 sampai Agustus 2019,” katanya kepada Kontan.co.id pada Minggu (1/9).

Baca Juga: Waskita (WSKT) segera selesaikan Jalan Tol Lampung hingga Palembang

Kendati demikian, Mahendra mengatakan pihaknya masih optimis mencapai target perolehan kontrak baru di tahun ini sebesar Rp 61,74 triliun. Hingga saat ini WIKA baru mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 20,3 triliun atau baru sekitar 32% dari target. Saat ini WIKA sedang mengejar tender proyek penahan pantai di Palu dan proyek pembangkit di timur Indonesia.

Tak hanya proyek dari dalam negeri. Tahun ini WIKA juga menggeber perolehan kontrak baru dari luar negeri. Baru-baru ini, WIKA telah menandatangani tiga proyek baru di Afrika yang bernilai US$ 356 juta atau sekitar RP 4,98 triliun.

Ketiga proyek tersebut adalah pembangunan pelabuhan terminal liquid (bulk liquid terminal) di Zanzibar, Tanzania senilai US$ 40 juta, pembangunan kawasan bisnis terpadu (mix-used complex-Goree Tower) di Senegal senilai US$ 250 juta dan pembangunan rumah susun di Pantai Gading senilai US$ 66 juta.

Secara industri, musim politik menyebabkan berbagai lelang proyek baik dari BUMN, swasta, maupun pemerintah harus tertunda. Tidak hanya, WIKA, hal serupa juga dirasakan oleh emiten konstruksi dari BUMN karya lainnya.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Siap Menggarap Ibu Kota Baru

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana merevisi target kontrak baru tahun ini. Sebab, perolehan kontrak anyar WSKT baru sekitar Rp 8,18 triliun atau sekitar 14,87% dari target keseluruhan Rp 55 triliun.

Dirketur Keuangan WSKT sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya ingin merevisi target perolehan kontrak. “Karena mundurnya beberapa pengadaan investasi," katanya. Perolehan kontrak baru per semester I-2019 disokong oleh proyek Bandara Juanda di Jawa Timur senilai Rp 623 miliar, Masjid Istiqlal senilai Rp 423 miliar, Bandara Hasanudin di Sulawesi Selatan senilai Rp 422 miliar.

Lalu, Jalan Tol Becakayu di Jawa Barat senilai Rp 773 miliar, Rest Area Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar di Lampung senilai Rp 343 miliar dan Revitalisasi Gedung olahraga Pelajar Ragunan di Jakarta senilai Rp 381 miliar.

PT Adhi Karya (ADHI) baru mencatat perolehan kontrak baru di semester I 2019 sebesar Rp 6,1 triliun. Adapun target ADHI di tahun ini sebesar Rp 30 triliun. Kontribusi perolehan kontrak sepanjang semester I, masih didominasi lini bisnis konstruksi dan energi, yakni sebesar 80,7%, lalu perolehan lini bisnis properti sebesar 19,1% dan lainnya sebesar 0,2%.

Baca Juga: Terdapat landbank pengembang di sekitar lokasi ibu kota baru, punya siapa saja?

Sementara berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru sebesar 74,6% berasal dari proyek gedung, diikuti proyek infrastruktur sebesar 21,8% seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api proyek-proyek EPC, dan kontribusi proyek jalan dan jembatan sebesar 3,6%.

Sedangkan PTPP membukukan kontrak baru senilai Rp 14,8 triliun. Angka tersebut setara dengan 29,42% dari target kontrak baru tahun ini yang sebesar Rp 14,8 triliun. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, nilai kontrak paling besar yang diraih oleh emiten tersebut adalah penggarapan RDMP V Balikpapan tahap II. Proyek tersebut memiliki nilai kontrak Rp 3,38 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×