Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan industri kosmetik kian sengit. Hal itu terlihat dari sejumlah produk lokal di skala usaha kecil dan menengah (UKKM) kian bermunculan.
Menurut Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPA Kosmetika Indonesia), pertumbuhan jumlah industri kosmetika Indonesia mencapai 21,9%, yakni 913 perusahaan di tahun 2022 dan di pertengahan 2023 sebanyak 1.010 perusahaan.
PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) perusahaan yang bergerak di salah satu bidang pembuatan dan perdagangan kosmetik mengamini bahwa persaingan industri terutama sektor kosmetik wanita memang semakin ketat.
"Ini menjadi tantangan bagi kami untuk merespons lebih cepat dan lebih aktif berpromosi," kata Sekretaris Perusahaan Mandom Indonesia Alia Risyamaya Dewi kepada Kontan, Kamis (29/12).
Baca Juga: Persaingan Produk Fragrance Ketat, Begini Strategi Mandom (TCID)
Alia menyampaikan bahwa pasar kosmetik di Tanah Air masih menunjukan tren yang positif, sehingga potensi konsumen ke depannya masih cukup terbilang baik.
"Potensi konsumen ke depannya masih cukup baik. Jadi walaupun pemain pasar semakin banyak, jumlah konsumen juga terus bertambah," ucapnya.
Alia menambahkan, efek nilai tukar rupiah selama tahun 2023 juga berpengaruh terhadap laju bisnis perseroan, terutama pada penjualan ekspor dan pembelian bahan baku impor.
"Penjualan ekspor sekitar 30% dari total penjualan. Kalau pembelian bahan baku impor kecil karena mostly local source," jelasna.
Baca Juga: Penjualan Fragrance Mandom (TCID) Tetap Semerbak Meski Hadapi Banyak Kompetitor
Kendati demikian, sayangnya, Alia belum bisa menjabarkan secara rinci bagaimana strategi dan proyeksi kinerja perseroan untuk tahun 2024. "Untuk tahun depan (2024), saya belum bisa memberikan komentar," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News