kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Persiapan BBM untuk Euro IV belum sinkron


Senin, 07 Maret 2016 / 17:18 WIB
Persiapan BBM untuk Euro IV belum sinkron


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) siap meresmikan standar emisi Euro IV tahun ini. Draft peraturannya sudah diserahkan kepada biro hukum dan mulai berlaku di 2018 untuk mobil baru (new product) dan kendaraan yang sedang berjalan saat ini (current product) di 2020.

Lantas pertanyaannya, apakah pertamina sebagai penyedia bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia sudah siap jika peraturan itu digulirkan?

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro, menerangkan, bahwa Pertamina sudah punya rencana untuk meningkatkan kapasitas dan kompleksitas kilang minyak untuk memproduksi BBM di atas Euro II.

“Kita sedang meningkatkan kapasitas kilang minyak. Nantinya kalau sudah tinggi akan semakin fleksibel mengolah minyak mentah dari mana saja,” ujar Wianda saat dihubungi KompasOtomotif, Senin (7/3/2016).

Tetapi, lanjut Wianda, Pertamina tidak bisa langsung loncat ke Euro IV, harus secara bertahap dan butuh waktu yang cukup lama. Tahapan itu sendiri membutuhkan waktu tiga hingga empat tahun, begitu juga seterusnya.

“Kita bisa secara bertahap, karena untuk membangun kilang ini tidak bisa cepat. Tahap pertama kita dari Euro II, ke III dulu, lalu ke IV. Harapannya di 2020 atau 2021 sudah bisa memproduksi Euro III,” ungkap Wianda.

Wianda melanjutkan, jika dilihat dari kilang yang dimiliki Pertamina saat ini di Cilacap, Jawa Tengah, Balikpapan, Dumai, dan Balongan, Jawa Barat, sudah siap hanya tinggal ditingkatkan.

“Nantinya itu kalau sudah ditingkatkan, kapasitas produksi BBM di masing-masing kilang akan bertambah 100.000 barrel per hari,” kata Wianda. (Penulis: Aditya Maulana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×