Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mewujudkan visi menjadi perusahaan regafikasi dan Liquefied Natural Gas (LNG) hub kelas dunia, PT Perta Arun Gas (PAG) mulai memperluas dan memanfaatkan potensi bisnis Operation & Maintenance (O&M) LNG regasifikasi di Kuwait. Oleh karena itu, PAG pun telah meminta dukungan dan bantuan kepada KBRI Kuwait pada Kamis (16/7) lalu.
Saat berkunjung ke KBRI Kuwait, President Director PAG Arif Widodo menjelaskan adanya aset-aset eks Arun LNG Plant yang disewa PAG melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Selain itu, terdapat potensi untuk memanfaatkan aset eks Arun lainnya sebagai kegiatan pengembangan seperti LPG Hub Fuel Oil dan LNG Bunkering.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) jamin pasokan gas ke sektor kelistrikan
"Aset- aset eks PT Arun yang sudah kami manfaatkan antara lain 5 unit tangki LNG berkapasitas total 636.000 meter kubik, 1 unit LNG Jetty @80,000 DWT, 6 unit pembangkit listrik dengan kapasitas output 220 megawatt (MW), utility plant, serta sebagian area perkantoran dan perumahan," terang Arif dalam siaran pers di situs Pertamina, Jumat (17/7).
Melalui kompetensi itu, PAG bisa mengembangkan bisnis O&M ke luar negeri. Dengan begitu, PAG tak hanya mencapai visi, melainkan juga berkesempatan memberikan kontribusi dalam membuka lapangan kerja untuk mengoperasikan regasifikasi di Kuwait.
PAG juga telah membuat stakeholder mapping guna memitigasi risiko yang akan akan terjadi selama pelaksanaan bisnis perusahaan di Kuwait. “Untuk itu melalui KBRI Kuwait, kami meminta bantuan serta dukungan," tambah Arif.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Kuwait Tri Tharyat menilai, selama tujuh tahun berjalan, PAG sudah memiliki gambaran bisnis yang sangat mumpuni, kredibel, dan terkemuka sebagai perusahaan LNG regasifikasi dan LNG Hub internasional serta memiliki perizinan sebagai kawasan industri berikat untuk produk LNG di Indonesia.
Baca Juga: Perta Arun Gas pasok kargo LNG ke Pupuk Iskandar Muda
Dia juga menyampaikan, 95% perekonomian di Kuwait sangat bergantung pada komoditas minyak. Di sisi lain, sumber energi gas di negara tersebut belum dioptimalisasi. Kuwait sendiri memiliki visi yang dinamakan Kuwait 2035. Artinya, negara tersebut akan mengurangi ketergantungan terhadap sektor migas serta mendorong industri lainnya menjadi pusat finansial di kawasan tersebut.
"Terkait dengan potensi bisnis itu, kami akan memfasilitasi serta membantu PAG. Kami harap segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang ada," jelas Tri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News