kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,66   4,33   0.48%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertama, Japfa ekspor telur siap tetas ke Myanmar


Selasa, 01 September 2015 / 17:33 WIB
Pertama, Japfa ekspor telur siap tetas ke Myanmar


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk akan segera mengekspor Hatching Eggs (HE) Parent Stock broiler atau telur yang akan menetaskan induk ayam ke Myanmar.

Sepanjang tahun ini, Japfa akan mengekspor sebanyak 348.900 butir HE Parent Stock broiler. HE tersebut dapat menghasilkan 93.500 ekor Day Old Chicks (DOC).

Perbandingannya, setiap tiga butir HE Parent Stock Broiler akan menghasilkan 1 ekor DOC betina yang siap jadi indukan.

Eddy Karyadi, Vice President Head of Production, Planning & Services Japfa mengatakan dari jumlah ekspor itu, diperkirakan sebanyak 15% di antaranya adalah ayam jantan dan sisanya betina untuk jadi indukan.

Proses perijinan ekspor ini sudah sudah rampung hingga 90% dan pada awal September ini akan segera diakukan ekspor tahap pertama.

"Kita baru pertama kali ini ke Myanmar," ujar Eddy kepada KONTAN, Selasa (1/9).

Nilai ekspor HE Parent Stock broiler ke Myanmar tersebut mencapai sekitar 390.000 Euro atau setara Rp 5,850 miliar bila dikalikan Rp 15.000 per 1 euro.

Menurut Eddy ekspor telur siap tetas ini hanya sekitar 6% dari total produksi HE tahun 2015 ini.

Japfa memproduksi rata-rata 22 juta HE per tahun. Dari jumlah itu, Japfa dapat menghasilkan sekitar 6,5 juta ekor per tahun dalam bentuk DOC Parent.

Perhitungannya setiap 1 DOC membutuhkan 3 HE, sebab harus diseleksi jantan dan betina, dan yang dihitung hanya betina, sementara yang jantan dijadikan ayam daging.

"Jadi pasti ada dalam tiga telur yang ditetaskan itu satu betinanya, itu perhitungan kita," tambah Eddy.

Sementara, untuk semester pertama 2015, produksi DOC Japfa mencapai 300 juta DOC broiler.

Japfa menargetkan bisa memproduksi sekitar 600 jutaan DOC broier hingga akhir tahun.

Nilai produksi ini, kata Eddy sama dengan produksi tahun lalu karena kondisi perekonomian dan pasar yang masih mengalami krisis.

DOC tersebut dijual di dalam negeri di sejumlah perusahan produsen ayam seperti PT Sierad Produce Tbk. "Final stock itu kita jual semuanya di dalam negeri di seluruh Indonesia," tutur Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×