kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.250   24,00   0,15%
  • IDX 6.881   -34,12   -0,49%
  • KOMPAS100 1.002   -5,11   -0,51%
  • LQ45 766   -4,36   -0,57%
  • ISSI 226   -1,31   -0,58%
  • IDX30 395   -2,25   -0,57%
  • IDXHIDIV20 457   -1,62   -0,35%
  • IDX80 112   -0,70   -0,62%
  • IDXV30 113   -0,74   -0,65%
  • IDXQ30 128   -0,22   -0,17%

Pertamedika bangun RSPP baru Rp 750 miliar


Selasa, 18 Juli 2017 / 18:01 WIB
Pertamedika bangun RSPP baru Rp 750 miliar


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Bisnis rumahsakit masih menjadi salah satu sektor yang menjanjikan. Ini membuat PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) memutuskan akan membangun Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) baru. Investasi yang digelontorkan senilai Rp 750 miliar untuk membangun rumah sakit ditambah alat kesehatan dan human capital.

Dani Amrul Ichdan, Direktur Utama Pertamedika mengatakan, lokasi yang disasar tetap di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumahsakit dibangun dengan optimalisasi bangunan dengan lahan yang tersisa. Namun, bangunan rumahsakit akan tampil modern dan tidak menutup kemungkinan untuk pembangunan RSPP kedua, ketiga dan keempat.

Lebih lanjut Dani mengatakan, rencana ini sekaligus menjadi tantangan untuk melayani masyarakat dalam program kesehatan. Untuk satu rumahsakit saja, kapasitas tempat tidur yang dibutuhkan 370 buah. Satu kamar khusus bisa melayani dua pasien. Sementara kamar pasien kelas dua dan empat bisa menampung empat pasien.

"Harus punya strategi bisnis terbaik dan harus punya nilai tambah karena infrastruktur dan tenaga medis," ungkapnya, Selasa (18/7).

Dalam pengembangannya, RSPP sudah menjalin kerja sama dengan investor dari Jepang, China dan Jerman. Kerja sama ini dalam bentuk tranformasi pengetahuan, membangun layanan unggulan, serta strategi investasi rumahsakit agar berkembang di tanah air. 

Hingga kini, Pertamedika melayani kalangan pasien menengah ke atas. Dani mencatat, hampir 70% pelanggan berasal dari pihak ketiga non Pertamina. Selain itu ada juga korporasi, BUMN, perusahaan asing, ekspatriat dan masyarakat lain pengguna BPJS. Dalam perkembangan bisnis, laba perusahaan sudah mencapai 7% sampai 9% dari pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×