kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina ajukan penambahan split blok migas


Minggu, 25 Oktober 2020 / 15:18 WIB
Pertamina ajukan penambahan split blok migas
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan bagian luar Gedung Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) di Jakarta, Kamis (6/11). FOTO ANTARA/Andika Wahyu/nz/11.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.PT Pertamina (Persero) kini tengah mengajukan penambahan split untuk beberapa blok migas demi mengembangkan potensi cadangan. Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Taufik Aditiyawarman mengungkapkan saat ini dua blok migas telah diajukan penambahan split yakni Sanga-Sanga dan Mahakam.

"Saat ini PHE sedang melakukan review untuk  melakukan develop potensi cadangan atau unblock reserve pada beberapa blok, baik blok dengan kontrak Cost Recovery maupun Gross Split. Agar dapat di kembangkan potensi cadangannya, PHE memerlukan tambahan split," ujar Taufik kepada Kontan.co.id, Minggu (25/10).

Selain dua blok yang telah diajukan penambahan migas, saat ini Pertamina pun tengah melakukan kajian internal untuk sejumlah blok migas lain seperti Blok Siak, Blok Kampar, Blok Raja dan Blok Tuban.

Baca Juga: Delisting bulan depan, saham Evergreen (GREN) bisa ditransaksikan di pasar negosiasi

Asal tahu saja, Blok Siak dan Blok Kampar menggunakan skema kontrak bagi hasil Cost Recovery, sementara dua blok lainnya menggunakan Gross Split. Taufik menjelaskan, penambahan split yang berujung pada pengembangan potensi dapat memberikan tambahan hasil bagi pemerintah.

"Dari sisi kontraktor PHE akan meningkatkan valuasi aset serta meningkatkan volume produksi sehingga dapat berkontribusi lebih besar untuk produksi migas nasional," jelas Taufik.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kini tengah mengkaji penambahan split untuk sejumlah blok migas di bawah pengelolaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina.

Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin bilang rencana penambahan split untuk sejumlah blok migas yang diajukan Pertamina kini telah memasuki tahapan akhir. "Kami sudah tahap akhir untuk diskusi dan setujui dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) karena memang nanti perlu ada hal yang disetujui ESDM," ungkap Jaffee dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10).

Baca Juga: Jaga kinerja, SKK Migas dorong insentif sektor hulu migas

Jaffee melanjutkan, tahapan panjang telah dilalui SKK Migas dan KKKS demi memperoleh penambahan split. Menurutnya, selama ini telah dilakukan diskusi untuk memastikan potensi tambahan minyak dan gas yang bisa diperoleh jika ada perubahan split pada kontrak bagi hasil kontraktor.

Pasca diskusi dengan KKKS dan pemetaan potensi, SKK Migas selanjutnya mengeluarkan rekomendasi ke Kementerian ESDM. Pihaknya pun menargetkan rencana penambahan split dapat rampung  dalam 1 sampai 2 bulan.

Ia melanjutkan, peningkatan potensi lapangan migas ini berpotensi meningkatkan keekonomian lapangan migas hingga 10 tahun. "Tidak berhenti pada proposal (penambahan split yang sudah diajukan), kami terus cari potensi yang sama," pungkas Jaffee.

Selanjutnya: Kuasai blok Rokan, Pertamina bakal sumbang 70% produksi minyak nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×