Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Ini kabar baik bagi industri galangan kapal lokal. PT Pertamina (Persero) akan memesan lagi tujuh kapal tanker berbobot sekitar 3.000 – 5.000 dead weight ton (DWT) per unit. Total nilai pesanan tujuh kapal itu sekitar US$84 juta hingga US$105 juta, atau sekitar US$12 juta–US$15 juta per unit.
Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian (Depperin) mengatakan, tender pengadaan kapal tersebut akan dilakukan tahun ini juga. “Ini merupakan order lanjutan dari pengadaan sebelumnya,” kata Budi, Selasa (29/9).
Jadi, secara total tahun ini Pertamina memesan sembilan kapal tanker ke galangan lokal. Sebelumnya, perusahaan pelat merah ini telah menenderkan dua kapal tanker berbobot 3.500 DWT. Proyek senilai US$ 24 juta itu dimenangkan PT Daya Radar Utama (DRU)
Menurut Budi, Pertamina menambah pesanan kapal tanker untuk memperkuat armada tankernya. Sebab selama ini, armada mereka sebagian besar diperoleh dalam bentuk sewa kontrak. Tanker yang benar-benar milik Pertamina masih sedikit.
Kegiatan tender ini, imbuh BUdi, juga merupakan bagian dari upaya Pertamina mengantisipasi penerapan asas cabotage mulai 2010. Aturan yang mewajibkan perusahaan migas menggunakan kapal lokal sebagai angkutan produknya, membuat permintaan kapal melonjak.
Menurut Jurubicara Pertamina Basuki Trikora Putra, untuk antisipasi penerapan asas cabotage tersebut, Pertamina memang sudah memesan sejumlah kapal. "Tapi semuanya sudah dalam proses, tak ada pesanan yang sama sekali baru" katanya. Kapal-kapal itu digunakan untuk angkutan BBM, Elpiji, maupun minyak mentah.
Direktur PT Daya Radar Utama, Mohamad Affandi, senang dengan kabar bahwa Pertamina akan menggelar tujuh kapal lagi. Pemenang tender sebelumnya ini memang sangat berharap Pertamina kembali memesan kapal ke produsen lokal. "Kami akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya," katanya.
Dengan adanya pesanan tersebut, kata Affandi, industri galangan kapal lokal berpeluang tumbuh lebih cepat. Yang lebih penting dari itu, adalah kepercayaan konsumen akan kemampuan pengusaha nasional.
Menurut Budi, pesanan ini akan menopang kinerja industri galangan nasional yang semester pertama kemarin sempat terpukul krisis.
Pada enam bulan pertama lalu, realisasi produksi kapal lokal hanya mencapai 115.000 DWT. Padahal, pada periode yang sama sebelumnya, pesanan kapal lebih dari 150.000 DWT. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News