kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Pertamina ambil 31,67% saham Nunukan dari Medco


Senin, 27 Juli 2015 / 10:48 WIB
Pertamina ambil 31,67% saham Nunukan dari Medco


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Anak usaha Pertamina, PT PHE Nunukan Company, mengambil kepemilikan saham PT Medco Energi Internasional di Blok Nunukan sebesar 31,67%. Dengan demikian, PT PHE Nunukan Company memiliki saham sebesar 66,67% Blok Nunukan dari sebelumnya sebesar 35%.

Semula, Medco memiliki 40% saham Blok Nunukan. Namun, Medco melepas semua kepemilikan tersebut. Sebanyak  31,67% diserahkan ke Pertamina, dan 8,33% diserahkan ke India Videocon Industries Limited.

Kini saham Blok Nunukan dimiliki tiga perusahaan. Pertamina memiliki 66,67%, Videocon memiliki 20,83%, dan Bharat PertroResources Limited memiliki 12,50%.

Vice President Coorporate Comunication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, saham tersebut sudah diambil oleh Pertamina tanpa mengeluarkan biaya Participating Interest (PI). Pengambilalihan saham milik Medco di Blok Nunukan dilakukan secara business to business  (B to B) atau berdasarkan perhitungan bisnis semata. "Medco sudah mundur, maka diambil alih oleh PHE Nunukan Company 66,67% sebagai operator," ungkap Wianda kepada KONTAN, Jumat (24/7).

Wianda menjelaskan, alasan Pertamina mengambil alih kepemilikan saham Medco di Blok Nunukan adalah potensi  pengembangan ladang gas yang dimiliki blok tersebut. Meskipun, Medco sudah mengatakan bahwa potensi gas yang terdapat di Blok Nunukan tidak ekonomis untuk digarap. Belum lagi, kurangnya infrastruktur pendukung..

General Manajer PHE Nunukan Alfian Husein juga menegaskan, Pertamina tidak mengeluarkan biaya untuk mengambil alih saham Blok Nunukan milik Medco. "Hal ini beda dengan kasus lain yang klausulnya jual beli," terangnya.

Ia menambahkan, alasan ekonomis tersebut biasa. Namun, tentunya setiap perusahaan memiliki perhitungan dan justifikasi masing-masing menyangkut portofolio bisnisnya secara keseluruhan. "Konsekuensinya, setelah disetujui  Ditjen Migas Kementerian ESDM, blok tersebut masih berstatus eksplorasi. Saat ini  kami sedang menyiapkan dokumen usulan pengembangan Blok Nunukan," tandasnya.

Presiden Direktur Medco Energi, Lukman Mahfoedz menyatakan, Medco keluar dari Blok Nunukan karena potensi di Blok Nunukan kurang ekonomis. "Butuh waktu juga cukup lama untuk monetisasi (proses menjadikan bernilai jual) hidrokarbon di remote area," ungkapnya kepada KONTAN, Jumat (24/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×