kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina beli LNG dari Blok Mahakam


Rabu, 08 Juli 2015 / 20:38 WIB
Pertamina beli LNG dari Blok Mahakam


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) akan membeli gas alam cair atau Liquid Natural Gas (LNG) dari Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang saat ini mengelola Blok Mahakam. Yakni Total E&P Indonesie. Gas tersebut akan digunakan untuk bahan bakar kendaraan tambang.

Vice President LNG PT Pertamina (Persero), Didik Sasongko mengatakan, pasokan gas yang akan diperoleh Pertamina mencapai 660 metrik ton dengan periode pasokan hingga akhir 2015. Namun sayangnya ia enggan menyebut detail harga gas tersebut.

"Yang jelas, dari pembelian tersebut, Pertamina dan KKKS Mahakam akan menandatangani Perjanjian Jual Beli LNG," ujar Didik kepada KONTAN, Rabu (8/7).

Didik menuturkan, volume LNG ini akan disalurkan untuk menjalankan program pemerintah konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk memenuhi kebutuhan industri tambang dan komersial di Kalimantan Timur.

"Pertamina dan afiliasinya telah menjadi pioneer dalam pelaksanaan konversi BBM di sektor pertambangan Kalimantan Timur melalui pelaksanaan pilot project dengan Berau Coal dan Indominco pada 2014," klaimnya.

Saat ini Pertamina dan afiliasinya telah membangun LNG filling station di Plant 26 Kilang LNG Bontang dan akan memulai pengiriman kargo komersial pertama kepada PT Cipta Kridatama.

Dia bilang, Pengiriman LNG akan dilakukan dengan menggunakan LNG Iso Tank dengan kapasitas 20 meter kubik dan diangkut menggunakan truk. "Selanjutnya juga akan dijual ke Rukun Raharja (Balcony), Thiess, Balikpapan Superblock," tandasnya.

Kilang Bontang akan memiliki kapasitas sekitar 300.000 barel per hari (bph). Selain menghasilkan minyak mentah. Kilang Bontang juga bakal menghasilkan LPG dan Petrochemical. Dipastikan nilai investasi yang akan dikeluarkan Pertamina sekitar US$ 8 miliar - US$ 10 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×