kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pertamina bantah jaminkan aset blok migas untuk biayai PLTGU Jawa I


Minggu, 22 Juli 2018 / 19:12 WIB
Pertamina bantah jaminkan aset blok migas untuk biayai PLTGU Jawa I
ILUSTRASI. Anjungan Lepas Pantai Pertamina


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) baru saja mendapatkan persetujuan dari Menteri BUMN untuk melepas sebagian saham di blok-blok migas dan proyek kilang migas, terutama RDMP Cilacap dan Balikpapan. Persetujuan Menteri BUMN disebut-sebut menjadi dasar Pertamina untuk menjaminkan aset demi memperoleh pendanaan untuk sejumlah proyek.

Santer terdengar proyek Blok ONWJ telah dijaminkan Pertamina demi memperoleh pinjaman untuk proyek PLTGU Jawa I. Proyek pembangkit listrik pertama Pertamina ini membutuhkan dan investasi yang cukup besar hingga mencapai US$ 1,8 miliar. Sebesar 80% dana investasi PLTGU Jawa I rencananya didapat dari pinjaman.

Namun, Direktur Keuangan Pertamina, Arief Budiman langsung membantah informasi tersebut. Menurutnya, Pertamina tidak menjaminkan aset Blok ONWJ demi mendapatkan pinjaman untuk proyek PLTGU Jawa I.

"Tidak benar," tegas Arief ke KONTAN kepada Kamis (19/7).

Menurut Arief, Pertamina bersama konsorsium proyek PLTGU Jawa I masih dalam proses finalisasi proses pinjaman demi bisa membiaya proyek pembangkit listrik tersebut. Dia berharap, proses pencarian pinjaman bisa selesai sebelum target financial close yang ditetapkan PT PLN.

"Masih finalisasi, kami harapkan bisa close sesuai komitmen ke PLN," kata Arief.

PLN sendiri menargetkan financial close bisa selesai pada September 2018. Pertamina sempat memajukan target target tersebut menjadi Juni 2018.

Tapi hingga kini Pertamina belum juga menyelesaikan financial close proyek PLTGU Jawa I. Direktur Utama PT Jawa Satu Power, Ginanjar mengatakan sejauh ini konsorsium Pertamina terus melakukan pembicaraan secara insentif dengan lender agar financial close bisa selesai setidaknya sesuai dengan target PLN.

"Target sesuai ketentuan PLN September, saat itu kami usahakan supaya dapat Juni. Tapi yang penting progress-nya bagus, Lenders juga sangat supportive terhadap proyek ini,"imbuh Ginanjar ke KONTAN pada Minggu (22/7).

Asal tahu saja, Konsorsium PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation telah melakukan penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero) untuk proyek PLTGU Jawa I pada Selasa (31/1) di Jakarta. PLTGU Jawa I berkapasitas 1760 MW dengan investasi senilai US$1,8 miliar.

PLTGU Jawa-1 merupakan pembangkit listrik berbasis gas pertama di Asia yang mengintegrasikan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) dengan PLTGU (Combined Cycle Gas Turbine : CCGT). PLTGU ini akan dibangun di Cilamaya, Jawa Barat. Dengan kapasitas 1760 MW, PLTGU Jawa 1 menjadi pembangkit listrik berbahan bakar gas terbesar di Asia Tenggara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×