kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Donggi Senoro produksi LNG perdana


Senin, 29 Juni 2015 / 06:23 WIB
Donggi Senoro produksi LNG perdana


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Produksi gas dari lapangan Senoro yang dialirkan ke kilang Donggi Senoro LNG (DSLNG) telah mencapai 145 MMSCFD. LNG tersebut merupakan produksi perdana Donggi Senoro.

Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Lukman Mahfoedz mengatakan, DSLNG telah memproduksi LNG perdana (First Drop LNG) pada 24 Juni 2015, sekitar pukul 19.12 WITA. Perseroan mengharapkan pengapalan perdana ke pembeli dapat dilakukan dalam 30 hari-40 hari ke depan.

"Kilang LNG Donggi Senoro, berkapasitas 2,1 juta ton per tahun, telah menjalani tahap uji coba (commissioning phase) dengan sukses dan aman sejak Oktober 2014 hingga memasuki tahap operasi pada awal Juni 2015," kata Lukman, di Jakarta, Jumat (26/6)

Menurut Lukman, lapangan Senoro akan terus mengalirkan gas dalam jumlah lebih besar ke kilang DSLNG secara bertahap hingga mencapai puncak kapasitas produksi sebesar 310 MMSCFD.

Selain memproduksi gas sebesar 310 MMSCFD, Lapangan  milik Joint Operating Body (JOB) Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB-PMTS)  ini juga menghasilkan kondensat sebesar 8.000 barel setara minyak per hari  dengan masa kontrak operasi hingga 2027. "JOB-PMTS juga akan memasok kebutuhan gas ke PT Panca Amara Utama (PAU) sejumlah 55 MMSCFD dan PLN sebesar 5 MMSCFD," tutur Lukman.

Lukman menambahkan, produksi dari Lapangan Senoro ini akan memberikan kontribusi dalam peningkatan produksi nasional di tengah menurunnya produksi minyak dan gas (migas) Indonesia.

Sementara itu, Coorporate Affairs Director PT Donggi Senoro LNG, Aditya Mandala menambahkan, sampai akhir tahun 2015 akan ada beberapa excess kargo yang sedang tahap pembicaraan dengan pembeli potensial domestik maupun luar negeri.

"Ada komitmen antara pembeli yang jangka panjang antara beberapa perusahaan domestik maupun luar, yang domestik Pertamina, rencana akan membawa ke kilang Arun. Nilainya masih di negosiasi," jelasnya, di Jakarta, Jumat (26/6).

Seperti diketahui, dalam data Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumj (SKK Migas) terdapat 20 kargo LNG yang belum terkontrak. Aditya bilang, keuntungan perusahaannya saat ini memiliki pembeli jangka panjang yakni Mitsubishi.

Untuk domestik selain Pertamina, sudah ada negosiasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pembangkit berbasis gas. "Sudah ada perbincangan dengan PLN cuma saat ini belum ada kebutuhan dari PLN sendiri," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×