kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Pertamina cari partner bangun Kilang Balongan


Kamis, 05 Januari 2017 / 19:15 WIB
Pertamina cari partner bangun Kilang Balongan


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) pada Maret 2017 akan mengadakan beauty contest untuk mencari partner pengembangan program Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balongan di Jawa Barat. Hal itu dilakukan setelah Pertamina memutuskan tidak melanjutkan kerja sama dengan Saudi Aramco di kilang tersebut.

Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi menyatakan, setelah diputuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama pengembangan kilang Balongan dengan Saudi Aramco, Pertamina akan mengulang kembali proses pemilihan partner.

"Bulan Maret tahun ini kita mulai beauty contest, kita masih konsolidasi internal," katanya, Kamis (5/1).

Rachmad menyatakan, ada beberapa kemungkinan dalam pencarian partner tersebut. Misalnya, bisa sebagai partner untuk membangun atau partner hanya dalam hal pendanaan proyek. Sementara untuk proses dan tahapannya nanti Kilang Balongan akan meniru proses pembangunan Kilang Tuban yang sejauh ini sukses dipercepat.

"Kita masih konsolidasi kemungkinan cari partner atau project financing lain, skemanya nanti sama dengan Kilang Tuban," ungkapnya.

Seperti diketahui, pasca tidak dilanjutkannya kerja sama dengan Saudi Aramco, Pertamina memang menegaskan untuk bisa mempercepat upaya revitalisasi kilang Balongan, sehingga bisa paralel dengan penyelesaian kilang Balikpapan yang ditargetkan rampung pada 2019. Pasalnya, saat rampung nanti, Kilang Balikpapan tidak akan bisa lagi memproduksi campuran nafta yang selama ini dibutuhkan kilang Balongan.

Meskipun belum secara resmi dibuka beauty contest, kata Rachmad, sudah banyak investor yang menyatakan minatnya untuk bisa bergabung menjadi partner dengan Pertamina termasuk rekanan baru dari timur tengah dan Rusia. "Peminat sudah banyak, ada Rosneft dari Rusia, Iran juga, nanti kita lihat," ucapnya.

Rachmad menambahkan, pendanaan pembangunan Kilang Balongan yang nilai investasinya mencapai US$ 2,7 miliar itu didapat dari dana project financing (bonds). Saat ini masih dalam tahapan proses sounding kepada potensial partner-partner pertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×