Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT Pertamina (Persero) akan mulai pengelolaan Crude Palm Oil (CPO) menjadi BBM hijau. Langkah ini menjadi upaya pemerintah meningkatkan penyerapan CPO dan mengurangi impor minyak mentah (crude).
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Andriah Feby Misnah mengatakan pemerintah bersama Pertamina dan ITB tengah melakukan pilot project pengelolaan CPO sebesar 7,5% dan 92,5% crude di kilang Plaju. Nantinya hasil olahan CPO di kilang tersebut akan menghasilkan green gasoline.
Dari hasil pilot project ini akan dilihat hasilnya untuk menjual green gasoline secara komersil. Pasalnya sampai saat ini harga green gasoline masih cukup mahal.
Feby pun berharap dengan pilot project pencampuran CPO di kilang eksisting ini bisa membuat harga green gasoline bisa lebih terjangkau. "Makanya itu masih di studi. Pertamina akan mencoba-mencoba sampai di titik mana yang paling idela, tidak ganggu sistem, dan investasinya tidak terlalu besar. Kemudian harganya layak, sekarang kalau kami mau produksi bisa saja, tapi harganya kan mahal, jualnya susah, itu kan yag harus dilihat, diseimbangkan,"jelas Feby pada Kamis (20/12).
Selain di kilang Plaju, pilot project BBM hijau juga dilakukan di Kilang Dumai. Feby menyebut pilot project BBM hijau akan dimulai pada Februari hingga Maret 2019. Sebelumnya Pertamina juga telah menggandeng Eni untuk membangun kilang baru di Plaju dan Dumai. Kerja sama dengan Eni ini juga bertujuan untuk bisa menyerap kelapa sawit dan menghasilkan BBM hijau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News