Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Simenggaris dan PT Medco EP Simenggaris meneken perjanjian jual beli gas bumi (PJBG) dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Medco Gas Indonesia selaku pihak pembeli.
Rilis resmi Pertamina menyebutkan, gas tersebut diproduksikan dari lapangan South Sembakung di wilayah kerja PSC Simenggaris. Lapangan tersebut dioperasikan oleh JOB PHE-Medco E&P Simenggaris dengan laju alir 20 billion British Thermal Unit Per day (BBTUD). Dengan kontrak selama 11 tahun, maka jumlah gas yang akan disalurkan sebanyak 72,69 BTBTU mulai kuartal 4 2011. Secara total, nilai transaksi jual beli gas tersebut mencapai lebih dari US$ 215 juta.
"Gas akan disalurkan melalui pipa 10" x 55 km yang dibangun konsorsium pembeli dengan investasi sekitar US$25 - US$30 juta untuk menjadi bahan baku kilang methanol di Pulau Bunyu, Kalimantan Timur sesuai alokasi gas yang telah ditetapkan oleh BP Migas," kata rilis tersebut, Selasa (4/8).
Dimana dengan laju alir 20 BBTUD tersebut, diharapkan dapat diproduksikan methanol sekitar 230.000 ton pertahun, sehingga pada harga methanol US$ 230 per ton, proyeksi pendapatan kotor dari penjualan methanol selama masa kontrak mencapai lebih dari US$ 575 juta.
Kilang Methanol di Pulau Bunyu, Kalimantan Timur mulai dioperasikan oleh Direkotrat Pengolahan Pertamina tahun 1986 dengan teknologi Lurgi Low Pressure Process. Mulai April 1997 dioperasikan oleh Medco Ethanol Bunyu, namun saat ini terpaksa dihentikan operasinya karena kekurangan gas.Diharapkan dengan pasokan gas dari Lapangan South Sembakung ini Kilang Methanol di Pulau Bunyu dapat kembali beroperasi dengan menyerap tenaga kerja sebanyak sekitar 400 orang membawa manfaat bagi masyarakat sekitar kilang dan memberi kontribusi positif dalam memenuhi sebagian kebutuhan methanol dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News