kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina dan PLN teken PPA Jawa I


Selasa, 31 Januari 2017 / 14:09 WIB
Pertamina dan PLN teken PPA Jawa I


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Konsorsium PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation akhirnya melakukan penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero) PLTGU Jawa I pada Selasa (31/1) di Jakarta.

Penandatanganan PPA ini menjadi langkah awal pembangunan PLTGU terintegrasi FSRU pertama di Asia, PLTGU Jawa I berkapasitas 1760 MW dengan investasi senilai US$1,8 miliar.

Penandatanganan dilakukan antara konsorsium IPP yang direpresentasikan oleh Ketua Konsorsium sekaligus Direktur Utama PT Jawa Satu Power Ginanjar dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto.

"Proyek ini menjadi bukti nyata sinergi dua BUMN besar Indonesia, Pertamina sebagai Energi Company dan PLN sebagai perusahaan listrik nasional,” kata Dwi Soetjipto dalam keterangan tertulis, Selasa (31/1).

PLTGU Jawa-1 merupakan pembangkit listrik berbasis gas pertama di Asia yang mengintegrasikan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) dengan PLTGU (Combined Cycle Gas Turbine : CCGT). PLTGU ini akan dibangun di Cilamaya, Jawa Barat. Dengan kapasitas 1760 MW, PLTGU Jawa 1 menjadi pembangkit listrik berbahan bakar gas terbesar di Asia Tenggara.

Sebagai bagian dari program 35000 MW, IPP PLTGU Jawa-1 sangat penting bagi upaya pemerintah dan PLN melakukan percepatan untuk melistriki lebih banyak keluarga dan konsumen listrik di Tanah Air.

“Momentum ini menjadi salah satu pijakan penting bagi Pertamina dalam memulai bisnis IPP sekaligus menegaskan posisi dan perannya untuk mencapai visi sebagai World Class Energy Company. Selanjutnya, kerjasama yang tidak kalah erat diperlukan untuk dapat mewujudkan proyek ini dengan tepat waktu dan tepat biaya,” ungkap Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×