Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terus berkembang dan semarak lewat kehadiran sejumlah pemain selain Pertamina, sebut saja Total Oil Indonesia.
Brand Manager PCMO & Fleet PT Total Oil Indonesia Magda Naibaho ketika dihubungi Kontan.co.id bilang sejauh ini Total Oil Indonesia mengoperasikan 18 SPBU. "Tersebar di Jabodetabek dan Bandung," ujar Magda, Jumat (12/7).
Adapun jenis BBM yang disediakan meliputi, Performance 95, Performance 92, Performance 90 dan Performance diesel. Lebih jauh Magda mengungkapkan seluruh SPBU yang dikelola oleh Total mengadopsi skema Company Owned, Dealer Operated (CODO).
Magda sendiri tidak bisa merinci seputar rencana ekspansi ke depannya. Magda menyebut Pihak Total Oil Indonesia menaruh atensi pada potensi market seandainya akan melakukan ekspansi.
"Saat ini kita terus berkoordinasi dengan pihak regional dan headquarter (HQ) soal pengembangan bisnis. Kami pasti akan mengikuti arahan dari mereka," kata Magda.
Magda memastikan fasilitas lain yang disediakan total meliputi mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), fasilitas pengisian nitrogen di beberapa SPBU serta convenience store.
"Convenience store milik Total bernama Bonjour, dan kami juga menyediakan fasilitas ibadah seperti Musholla," sebut Magda.
Di sisi lain, PT Pertamina juga terus berupaya mengembangkan bisnis SPBU. Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan sejauh ini Pertamina memiliki 5.964 outlet SPBU.
Sayangnya Fajriyah masih enggan merinci seputar porsi SPBU yang dikelola oleh Pertamina dan pihak swasta. "Sejauh ini untuk info tersebut belum bisa kami sampaikan," jelas Fajriyah, Minggu (14/7).
Mengenai rencana ekspansi ke depan Fajriyah menyebut Pertamina menitikberatkan pada kebutuhan pasar baik nasional maupun internasional. "Juga memperhatikan pemenuhan kebutuhan energi nasional," jelas Fajriyah.
Masih menurut Fajriyah Pertamina membuka peluang kemitraan SPBU dengan beberapa syarat dan ketentuan. Pertamina menetapkan tiga tahapan bagi pihak yang hendak menjalankan kemitraan, antara lain; Pertama, proses Input Data, dimana pendaftar mengisikan informasi detail mengenai data perusahaan, data pribadi dan lokasi pengajuan kemitraan pertamina.
Kedua, proses Verifikasi Awal, yang meliputi Seleksi Kesiapan Finansial, berfungsi untuk menilai kemampuan pengelolaan finansial calon mitra dan kesiapan finansial Calon Mitra dan Seleksi Kesiapan Lahan, berfungsi untuk menilai apakah lahan yang diajukan layak untuk menjadi mitra Pertamina atau tidak. Calon Mitra tidak diharuskan untuk memiliki lahan terlebih dahulu.
Ketiga, proses Verifikasi Lapangan, bertujuan untuk menyamakan data yang telah diinput calon mitra dengan fakta di lapangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News