kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina diminta realistis urus minyak


Sabtu, 08 Februari 2014 / 07:09 WIB
Pertamina diminta realistis urus minyak
ILUSTRASI. Temu putih efektif meredakan asam lambung.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pengamat sektor pertambangan, Simon Felix Sembiring, menilai rencana PT Pertamina (Persero) mengakuisisi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merupakan rencana bisnis yang tak jelas arahnya. Pasalnya, jelas Simon, kedua perusahaan berbeda bisnis. Pertamina di sektor perminyakan, sedangkan PTBA di sektor batubara.

"Buat apa diakuisisi? Apa urusannya Pertamina mengakuisisi PTBA? Kalau bermimpi sih boleh saja tidak ada yang melarang, tapi yang realistis," kata mantan Dirjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Minerak (ESDM) ini dalam keterangannya, Jumat (7/2).

Simon menambahkan, sangat tidak elok jika Pertamina melontarkan wacana akuisisi PTBA. Sebab, keduanya merupakan sama-sama BUMN dan ditambah lagi PTBA merupakan perusahaan yang sehat.

"Lebih baik Pertamina urus rumah tangganya sendiri, jangan urus rumah tangga perusahaan lain. Mengurus rumah tangganya sendiri saja belum beres malah mau mencampuri rumah tangga perusahaan lain," jelas dia. Apalagi kata dia, Indonesia saat ini masih bergantung pada energi impor, baik minyak mentah, BBM serta elpiji.

Sementara itu, pengamat energi Reforminer Insitute Komaidi Notonegoro menilai bahwa rencana bisnis Pertamina untuk masuk ke batubara harus dikaji dengan benar. 

Sebab selama ini bisnis utama Pertamina di sektor minyak. "Seandainya benar, apa tujuannya, harus clear dulu, harus jelas kajiannya dulu," ujar Komaidi, Jumat (7/2). 

Sebelumnya beredar kabar bahwa Pertamina akan mengakuisisi PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Hal itu tersirat dalam salah satu isi dari dokumen 'Pertamina 2025 The Asian Energy Champion 2025' yang beredar di kalangan wartawan Rabu (5/2) lalu. Ini merupakan bagian dari upaya Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia.

Komaidi menambahkan, dalam teori bisnis, penggabungan dua perusahaan, bisa dilakukan manakala ada masalah di salah satu perusahaan. 

"Dalam bisnis, ada konsep spesialisasi. Semakin fokus pada satu bidang maka dia semakin optimal. Kalau mau ekspansi ke batubara, panas bumi, bisa saja jika sudah ada ruang gerak. Jangan yang satu belum tuntas, sudah ingin menggarap yang lain. Lama-lama tidak dapat semua," jelasnya. (Sanusi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×