kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akuisisi PTBA, Pertamina makin tak fokus di minyak


Jumat, 07 Februari 2014 / 07:07 WIB
Akuisisi PTBA, Pertamina makin tak fokus di minyak
ILUSTRASI. Satgas Waspada Investasi (SWI) menemukan 403 pinjaman online (pinjol) ilegal yang berkedok sebagai koperasi sejak 2018. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/hp.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Rencana PT Pertamina (Persero) mengakuisisi PT Bukit Asam (PTBA) Tbk terus menyisakan tanda-tanya. Pasalnya, rencana akuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) saat ini saja belum terealisasi, namun sudah melirik perusahaan lain.

Direktur Pengkajian Energi Universitas Indonesia, Iwa Garniwa melihat bahwa kebijakan bisnis Pertamina semakin tidak jelas arahnya.  "Saya melihat Pertamina itu kesannya membabi buta, semua mau diambil, padahal core bisnis dia kan minyak," ujarnya, Kamis (6/2).

Menurutnya, akan lebih baik jika Pertamina  fokus pada core bisnisnya. Begitu pun dengan PTBA maupun PGN yang fokus di bidang masing-masing. 
 
"Masing-masing core bisnis sudah jelas. Masih banyak yang harus dilakukan Pertamina seperti meningkatkan lifting, mencari ladang minyak baru. Ladang lama eksploitasi lagi. Menurut saya dengan teknologi sekarang ini mendapatkan mendapatkan ladang baru sudah tidak sulit," katanya. 
 
Ia menilai, rencana akuisisi PTBA ini terkesan bukan demi kepentingan yang lebih besar, tetapi kepentingan perorangan atau kelompok tertentu. "Ini juga terjadi karena masalah aturan yang memang terkesan liberal di sektor migas," tandasnya. 
 
Persoalan utama saat ini sebenarnya adalah bagaimana caranya agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor minyak yang menguras devisa dan membebani APBN.

Caranya yakni dengan menaikkan produksi minyak yang belakangan ini terus menurun. Apalagi sejak 1994, sudah tidak ada lagi pembangunan kilang. “Pertamina harusnya kan fokus ke situ,” katanya lagi. (Sanusi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×