kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina EP Cepu bangun fasilitas produksi minyak senilai US$ 1,3 miliar


Minggu, 07 Agustus 2011 / 15:13 WIB
Pertamina EP Cepu bangun fasilitas produksi minyak senilai US$ 1,3 miliar
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Pertamina EP Cepu menginvestasi duit sebesar US$ 1,3 miliar untuk membangun fasilitas produksi minyak (full field production). Fasilitas ini diharapkan bisa menggenjot produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip, Cepu, sebesar 145.000 barel per hari.

Pengembangan fasilitas full-field production ini mencakup lima paket yaitu fasilitas utama yang mencakup 49 sumur, sebuah fasilitas pengelolaan pusat (central processing facility) serta pipa sepanjang 95 kilometer untuk mengalirkan minyak ke sebuah fasilitas penyimpanan dan air muat terapung (floating storage and offloading).

Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi (BP Migas) R. Priyono mengatakan pembangunan kelima fasilitas tersebut dibagi dalam lima kontrak pembangunan. Kontrak pertama mencakup pembangunan fasilitas utama sudah ditandatangani pada Jumat (5/8). Pemenang tender ini adalah konsorsium Tripatra Engineers & Construction dan Samsung Engineering Co.Ltd. Total investasi untuk EPC 1 ini mencapai US$ 746,3 juta.

Kontrak lainnya yakni pembangunan pipa (offshore pipeline) di darat sepanjang 72 km senilai US$ 60 juta, offshore pipeline di laut senilai $120 juta, pembangunan floating storage and offloading senilai $ 300juta dan pembangunan fasilitas infrastruktur lainnya senilai US$ 95 juta. Penandatanganan kelima kontrak dipekirakan dilakukan Agustus ini juga atau paling lambat sampai akhir tahun ini.

Sedangkan, lamanya pengerjaan diperkirakan selama 36 bulan. Dengan demikian, kelima paket pembangunan ini diperkirakan selesai pada 2014. “Proyek Banyu Urip akan mendongkrak produksi minyak nasional,”ujar Priyono optimis.

Produksi minyak lapangan Banyu Urip di Blok Cepu saat ini masih sebesar 20.000 barel per hari. ”Pengembangan fasilitas Full-Field Production ini juga direncanakan dapat memproduksi 165.000 barel minyak per hari,” tambah Presiden Mobil Cepu Ltd Terry S. McPhail.

Catatan saja, produksi minyak Indonesia masih belum memenuhi target APBN 2011. Dalam APBN 2011, target produksi minyak sehari 970.000 barel per hari. Target ini kemudian direvisi dalam APBN- Perubahan 2011 menjadi 945.000 barel per hari. Meski ada optimisme, target tersebut nanti tercapai pada akhir tahun, tetapi melihat realisasi lifting pada semester pertama tahun ini saja masih 906.000 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×