Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina, sebagai operator Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) berhasil mencapai kapasitas produksi penuh sebesar 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Pencapaian ini dilakukan secara stabil untuk jangka waktu yang panjang setelah melewati berbagai tahap uji kinerja.
Mefredi, General Manager Zona 12, menyatakan bahwa keberhasilan ini akan memungkinkan PEPC JTB untuk menyalurkan gas secara optimal ke sektor industri, terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Peningkatan distribusi gas ini didukung oleh pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang, proyek infrastruktur yang penting dalam memperkuat distribusi gas di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Baca Juga: Produksi Gas Bumi Siap Topang Kinerja Hulu Migas Tanah Air
"Pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang adalah langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil lainnya," ujar Mefredi dalam pernyataan resminya pada Rabu (18/9).
Proyek ini juga sejalan dengan agenda transisi energi bersih, di mana gas bumi, yang merupakan bahan bakar fosil paling bersih, menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah tersebut.
Hingga saat ini, PEPC telah berhasil menyalurkan sekitar 125 MMSCFD dari produksi gasnya kepada beberapa konsumen besar, seperti PLN, PKG, dan Jargas Lamongan (PGN).
Meskipun demikian, masih terdapat peluang untuk meningkatkan serapan gas hingga 70 MMSCFD, terutama dengan adanya peningkatan permintaan dari industri di wilayah Jawa Tengah seiring dengan kemajuan pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang.
“Kami berharap bahwa serapan gas dari industri dapat terus meningkat, terutama di Jawa Tengah setelah pipa gas Cirebon-Semarang selesai dibangun,” tambah Mefredi.
Baca Juga: ESDM Siapkan Langkah Strategis Kejar Target Produksi Migas Tahun 2025
Sejarah Operasional Lapangan Jambaran-Tiung Biru
Lapangan JTB telah resmi beroperasi dan mulai mengalirkan gas perdana sejak 20 September 2022. Pada tahap awal, produksi gas dimulai dengan 70 MMSCFD, dan secara bertahap meningkat hingga mencapai puncaknya pada 192 MMSCFD.
Meskipun demikian, tingginya produksi gas ini belum dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama akibat terbatasnya permintaan dari pasar gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Melihat prospek ke depan, PEPC berkomitmen untuk menjaga tingkat produksi gas Lapangan JTB dengan memastikan keandalan dan integritas fasilitas produksi. Pengoperasian fasilitas Gas Processing Facility (GPF) yang optimal akan menjadi kunci bagi PEPC dalam mempertahankan kapasitas produksi yang tinggi tersebut.
Capaian Kinerja PEPC Semester I/2024
Selama Semester I tahun 2024, PEPC mencatatkan kinerja yang positif. Produksi minyak mentah dari PEPC (dengan share 45%) mencapai rata-rata 66.414 barel minyak per hari (BOPD). Angka ini melebihi target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar 64.779 BOPD, atau 102,5% dari target yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Dukung Peningkatan Gas Nasional, PHE Aktif Jalin Kerjasama dengan Berbagai Pihak
PEPC menghasilkan minyak mentah dari beberapa lapangan utama, yaitu Lapangan Banyu Urip dan Lapangan Kedung Keris, serta kondensat dari Lapangan JTB. Keberhasilan ini mencerminkan kinerja operasional yang kuat dari PEPC dalam mendukung pasokan energi nasional.
Pada sektor gas, PEPC juga mencatatkan produksi yang signifikan dengan total produksi gas mencapai 253.641 MMSCFD selama Semester I/2024. Produksi gas ini diperoleh dari beberapa lapangan utama, seperti Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris (PEPC Share 45%), serta Lapangan Jambaran-Tiung Biru (PEPC Share 92%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News