Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) melalui anak usahanya yang beroperasi di Zona 10, PT Pertamina EP (PEP) Tarakan, Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, mencatat temuan aliran gas dari pengeboran eksplorasi Sumur Sembakung Deep (SBKD)-001 di Area Sembakung, sekitar 56 km di utara Tarakan, Kalimantan Utara.
Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng menjelaskan, sumur SBKD-001 berada di area perbatasan Indonesia-Malaysia. Kberhasilan menemukan aliran gas ini memperkuat kedaulatan bangsa sekaligus memberi nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Setiap pekerja di Sumur SBKD-001 ini merupakan pejuang energi sebagai ujung tombak penyediaan energi nasional dengan kontribusi yang sangat besar kepada negara,“ kata Muharram dalam keterangan resmi, dikutip Senin (18/8/2025).
Lebih lanjut, keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan potensi lapisan dalam di sekitar lapangan migas eksisting di Kalimantan. Pengeboran SBKD-001 dimulai pertengahan Maret 2025 dengan menggunakan Rig 43-3 milik PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
Baca Juga: Garap 490 Sumur Tua, Pertamina EP Teken Kontrak dengan BUMD Petro Muba
Pada awal Juni 2025, pengeboran menembus kedalaman lebih dari 2.100 meter dan mencapai target eksplorasi formasi Meliat serta Naintupo sandstone. Sebelumnya, PEP Tarakan telah menemukan minyak di Lapisan Tabul yang memang sudah dikembangkan.
Pada Agustus 2025, dilakukan uji kandung lapisan (UKL). Dari pengujian tersebut, salah satu lapisan batupasir Meliat Fm berhasil menghasilkan gas dan kondensat dengan kualitas baik, mencapai rata-rata 9 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Sementara itu, VP Eksplorasi PHI-Regional 3 Kalimantan Sri Hartanto menuturkan, SBKD-001 adalah sumur eksplorasi hasil adaptasi pencarian sumber daya baru di area brownfield, yaitu Lapangan Sembakung pada zona dangkalnya. Dari proses pematangan struktur hingga tajak, seluruh tahapan hanya memakan waktu satu tahun.
“Pengeboran ini membuktikan akumulasi hidrokarbon berupa gas pada bagian dalamnya dan juga mendapatkan tambahan cadangan berupa minyak pada bagian dangkalnya,” katanya.
Baca Juga: Eksplorasi Migas di Sorong, Pertamina EP Regional Indonesia Timur Bor Sumur BIT-001
Direktur Utama PHI Sunaryanto berharap agar sumur ini segera bisa dimonetisasi karena fasilitas pendukung sudah tersedia.
Menurut Sunaryanto, kegiatan eksplorasi dijalankan untuk menemukan sumber daya baru, menambah cadangan, dan meningkatkan produksi migas Perusahaan untuk menjaga keberlanjutan produksi nasional dari Kalimantan.
Selanjutnya: QRIS Resmi Digunakan di Jepang, Cek Cara Membuat Paspor untuk Pergi Ke Negeri Sakura
Menarik Dibaca: 6 Cara Mengatasi WC Mampet yang Efektif, Yuk Coba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News