Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT), PT Pertamina fokus pada empat pilar utama yang sudah disiapkan sebelumnya.
Pertama, pengembangan panas bumi. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, saat ini Pertamina sudah mengoperasikan sekitar 1.800 MW pembangkit panas bumi bersama mitra.
"Yang dikelola sendiri 700 MW, PLTP sedang dikembangkan dan tahun depan kapasitas menjadi 1.100 MW," kata dia dalam diskusi virtual, Senin (14/9) malam.
Kedua bioenergi. Dalam pengembangan bioenergi, perusahaan pelat merah ini baru saja melaksanakan program D-100. Nicke bahkan mengklaim produk D-100 telah mulai diekspor.
Baca Juga: Banyak peminat, Pertamina buka opsi perluas potongan Pertalite
Kendati demikian, ia tak merinci pasar ekspor yang sudah dituju Pertamina.
"Akhir tahun akan produksi pertama bioavtur, tahun depan akan tambah kapasitas kilang Cilacap bertahap menjadi 6.000 barel per hari," terang Nicke.
Tak hanya itu, pengembangan biogasoline juga tengah dilakukan Pertamina dengan menggandeng Lemigas dengan ujicoba mencampur 15% metanol dan 5% etanol.
Nicke menambahkan, Pertamina juga sudah memproduksi biocrude rumput laut bekerjasama dengan Jepang.
Ketiga, optimalisasi produksi gas. "Gas misalnya di Mahakam kami tetap melakukan pengeboran sumur eksplorasi dan eksploitasi tiga hari sekali. Setahun ada 240 sumur," ujar Nicke.
Terakhir, yakni pengembangan baterai kendaraan listrik. Untuk menjalankan pilar terakhir ini, Pertamina sudah bekerjasama dengan Inalum dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Selanjutnya: Molor lagi, digitalisasi SPBU kembali meleset dari target
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News