Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) bersama PT Pertamina Energi Terminal (PET) menandatangani Joint Study Agreement (JSA) terkait pengembangan dan pemanfaatan Green Hydrogen atau Hidrogen Hijau.
Prosesi JSA ini dilakukan saat rangkaian acara 11th Indonesia International Geothermal Conference & Exhibition (IIGCE) 2025 di Jakarta Convention Center pekan lalu.
Melalui JSA ini, PGEO dan PET akan melakukan kajian bersama mengenai Pembangunan Green Hydrogen Plant di Wilayah Ulubelu, Lampung, Pemanfaatan Green Hydrogen di Terminal PET sebagai bagian dari peta jalan Green Terminal dan kerja sama pengelolaan air (water treatment) untuk Green Hydrogen Plant dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah nyata PGEO dalam mewujudkan Beyond Electricity.
Proyek ini tentu menjadi bagian penting dari upaya PGEO membangun ekosistem green hydrogen secara end-to-end, mulai dari produksi, distribusi, hingga pemanfaatannya untuk mendukung transisi menuju industri rendah karbon.
Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy Gandeng Perusahaan Turki Kembangkan Energi Panas Bumi
“Sinergi ini juga sejalan dengan komitmen PGEO untuk memperluas peran energi panas bumi tidak hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai fondasi lahirnya solusi energi bersih masa depan,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (22/9).
Direktur Utama Pertamina Energy Terminal Bayu Prostiyono menambahkan, kerja sama ini menjadi langkah awal bagi PET dalam memperkuat portofolio Green Energi.
Studi ini tidak hanya mendukung roadmap Green Terminal PET, melainkan juga mencerminkan komitmen Pertamina Group untuk transisi energi, dekarbonisasi, serta hilirisasi industri.
“Kami percaya, sinergi ini akan mendorong efisiensi energi sekaligus mempercepat pencapaian target Net Zero Emission 2060,” imbuh dia.
Sebagai pengelola lima terminal energi di Indonesia, studi pengembangan Green Hydrogen ini menjadi langkah penting bagi PET untuk mewujudkan green terminal.
Pemanfaatan Green Hydrogen di lingkungan Pertamina Group diharapkan menjadi langkah nyata untuk menghadirkan energi bersih yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Pada akhirnya, upaya ini tidak hanya mendukung pengurangan emisi karbon, melainkan juga memperkokoh posisi Pertamina Group sebagai pelopor di bidang energi baru dan terbarukan (EBT).
Selanjutnya: Token SUN Melejit 33%, Masuk Top Gainers saat Pasar Kripto Turun Tajam
Menarik Dibaca: Token SUN Melejit 33%, Masuk Top Gainers saat Pasar Kripto Turun Tajam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News