kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Daftarkan 2 Area Lagi ke Bursa Karbon Indonesia


Kamis, 02 November 2023 / 21:14 WIB
Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Daftarkan 2 Area Lagi ke Bursa Karbon Indonesia
ILUSTRASI. Daftarkan 2 area lagi ke Bursa Karbon Indonesia, Pertamina Geothermal Energy (PGEO) targetkan sertifikasi rampung awal 2024


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk memacu pendapatan dari perdagangan karbon.

Emiten berkode saham PGEO tengah mengawal proses sertifikasi 2 area/proyek lagi untuk diperdagangkan unit karbonnya, yakni proyek/area Kamojang dan area Lumut Balai. Menurut perkiraan, kedua area tersebut memiliki potensi karbon kredit hingga di atas 1 juta ton CO2e.

“Target kami (sertifikasi) selesai di awal 2024,” ujar Direktur Keuangan PGEO, Nelwin Aldriansyah kepada Kontan.co.id, Kamis (2/11).

Area Kamojang merupakan area tertua PGEO. Di sanalah Pertamina melakukan eksplorasi pertama di tahun 1974. Lokasinya berada di di WKP Kamojang - Darajat, Provinsi Jawa Barat. Sebanyak 5 unit PLTP yang beroperasi secara komersial sejak 1983. Total kapasitas terpasangnya saat tulisan ini dibuat sebesar 235 MW.

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Tingkatkan Produksi Listrik di Kuartal III-2023

Sementara itu, Area Lumut Balai terletak di WKP Lumut Balai dan Margabayur, sekitar 108 km dari kota Baturaja, Provinsi Sumatera Selatan. WKP tersebut memiliki potensi panas bumi lebih dari 300 MWe. PLTP Lumut Balai Unit I mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2019 dengan kapasitas terpasang sebesar 55 MW.

Sebelumnya, PGEO telah melibatkan proyek Lahendong Unit  dan 6 dalam perdagangan di Bursa Karbon Indonesia. Ikhtiarkan tersebut telah membuahkan omzet.

Laporan keuangan interim perusahaan menunjukkan, PGEO membukukan penjualan karbon kredit US$ 732.000 di sepanjang Januari-September 2023. 

 

“(Penjualan karbon kredit) Tahun depan belum bisa kita prediksi, masih dalam proses sertifikasi (Kamojang dan Lumut Balai),” tutur Nelwin.

Sepanjang Januari-September 2023 lalu, PGEO membukukan pendapatan usaha US$ 308,92 juta, naik 7,49% dibanding realisasi pendapatan usaha periode Januari-September 2022 yang berjumlah US$ 287,39 juta.

Dari pendapatan tersebut, PGEO mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 133,50 juta di Januari-September 2023, naik 19,81% dibanding realisasi periode Januari-September 2022 yang berjumlah US$ 111,43 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×