Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Waktu pelaksanaan Turn Around Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang lebih cepat sembilan hari untuk Unit-4 dan lebih cepat enam hari untuk Unit-5 dibandingkan waktu yang telah dijadwalkan sebelumnya.
General Manager Area Kamojang Dradjat Budi Hartanto mengatakan, awalnya PLTP Unit-4 dijadwalkan melakukan Turn Around selama 28 hari, sementara dalam realisasinya dapat diselesaikan selama 18 hari, 17 jam, dan 29 menit.
Sedangkan PLTP Unit-5 semula dijadwalkan selama 25 hari, pada tahap pertama berhasil diselesaikan selama 9 hari, 4 jam dan 11 menit, dan tahap kedua diselesaikan selama 9 hari, 20 jam, dan 47 menit.
Dia memastikan, pelaksanaan kegiatan tersebut juga selalu memperhatikan aspek HSSE termasuk pelaksanaan protokol Covid-19. Kata Dradjat, pelaksanaan Turn Around berjalan lancar, aman, dan berhasil selesai lebih cepat dari target waktu yang ditetapkan, sehingga menjadi penutup tahun 2020 dan pembuka tahun 2021 yang cukup membanggakan bagi Area Kamojang.
Baca Juga: Begini cara mudah klaim token listrik gratis PLN lewat Aplikasi PLN Mobile
"Pelaksanaan Turn Around dilakukan dengan pengelolaan HSSE dan mitigasi Covid-19 yang ketat, salah satunya dengan melakukan upaya mitigasi dini berupa pengaturan protokol masuk lokasi dengan menyampaikan rapid test non reaktif maks 3 hari sebelum tiba, melakukan screening di fungsi medical PGE Area Kamojang, mendapatkan induction, dan setelahnya baru diizinkan masuk lokasi," kata dia lewat keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (14/1).
Drajat menambahkan, PGE Area Kamojang sendiri telah menerapkan secara rutin pemeriksaan kesehatan harian (daily checkup) sebelum bekerja diantaranya pemeriksaan temperatur tubuh, pemeriksaan tensi dan pengawasan melalui Covid Ranger.
Menurut Drajat, sinergi yang baik antara tim PGE dan kontraktor menjadi kunci sukses pelaksanaan Turn Around PLTP Unit 4 dan Unit 5 PGE Area Kamojang di masa pandemi Covid-19.
Adapun, PGE Area Kamojang mengembangkan energi bersih panas bumi dengan kapasitas terpasang 235 MW, yang disalurkan ke Jaringan Transmisi Listrik Jawa – Bali, yang berkontribusi menerangi sekitar 260.000 rumah.
Selanjutnya: Konsumsi avtur di Jawa bagian tengah turun pada masa PPKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News