Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Hulu Mahakam meluncurkan program Nelayanku Hebat guna mendorong perekonomian nelayan di pesisir Delta Mahakam.
Field Manager PT Pertamina Hulu Mahakam-Lapangan South Processing (PHM-SPU) Hosna Wiranto Nasution menjelaskan, para nelayan tradisional di pesisir Delta Mahakam, Kutai Kartanegara menghadapi tiga tantangan yang kerap dihadapi saat melaut, yaitu kondisi geografis dan alam, praktik perikanan yang tidak ramah lingkungan, dan faktor ketidakberdayaan nelayan.
"Sebagai perusahaan yang juga beroperasi di wilayah Delta Mahakam, PHM-SPU telah mengidentifikasi hal-hal tersebut sehingga untuk membantu mengatasinya, diluncurkanlah program Nelayanku Hebat pada 2018. Nelayanku Hebat adalah kependekan dari Nelayan Kuat, Harmonis, Berdaya dan Bermartabat," ujar Hosna dalam keterangan resmi, Senin (13/12).
Program Nelayanku Hebat dilakukan di wilayah Pesisir Delta Mahakam Desa Muara Pantuan dan Sepatin Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. Wilayah ini menjadi Ring 1 desa binaan PHM - SPU.
Baca Juga: Industri hulu migas topang pertumbuhan ekonomi, MedcoEnergi terus tingkatkan produksi
“PHM-SPU membina 12 kelompok beranggotakan 170 orang dari dua desa, sebagai motor penggerak program sebagai local hero Sdr H.Azis (Ketua KUB Pantuan Jaya),” kata Hosna.
Hosna mengungkapkan, sejak Program Nelayanku Hebat dilaksnakan, aktivitas nelayan tangkap menjadi berkelanjutan.
Sejak mengubah penggunaan trawl yang sangat masif di pesisir Delta Mahakam, menjadi penggunaan inovasi apartemen ikan yang ramah lingkungan dengan bahan dari bambu, beton dan partisi sehingga 32,4 Ha area mangrove terselamatkan.
Menurut Hosna, efektifitas apartemen ikan didukung oleh peralatan GPS dan fish finder yang dikenalkan oleh PHM-SPU untuk memastikan akurasi titik tangkap nelayan saat melaut.
Dari perubahan cara melakukan usaha tangkap ini sudah mengurangi pemakaian bahan bakar kapal dan lebih efektif ketimbang sebelumnya.
“Dari penghematan bahan bakar kapal, kegiatan nelayan dapat mengurangi emisi sebesar 7.628,7 ton CO2 per tahun,” katanya.