Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengungkapkan saat ini Indonesia merupakan satu dari enam negara yang masih menggunakan premium.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman bilang secara bertahap pihaknya terus mengupayakan edukasi kepada konsumen untuk beralih ke Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan.
"Terkait dengan penyediaan BBM sesuai standar KLHK, terus kami lakukan edukasi kepada masyarakat. Pertamax series sudah kami siapkan," terang Fajriyah kepada Kontan.co.id, Selasa (30/6).
Baca Juga: Pertamina bakal lepas hak partisipasi sejumlah WK Migas
Fajriyah melanjutkan, kendati Pertamina berupaya mengikuti ketentuan penyediaan BBM ramah lingkungan, pihaknya tidak akan serta-merta menghapus BBM Premium.
Ia memastikan, selama Pertamina masih mendapatkan penugasan penyaluran premium maka pihaknya akan tetap menyalurkan kepada konsumen.
Di sisi lain, ia mengungkapkan sejauh ini terjadi tren penurunan konsumsi premium di sejumlah wilayah.
"Untuk yang di daerah Jawa Madura Bali (Jamali), pengguna premium saat ini dibawah 20%," ujar Fajriyah.
Mengutip data Pertamina, pada 2017 lalu volume penyaluran Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Premium wilayah non Jamali dalam APBN ditetapkan sebesar 12,50 ribu KL/MT. Adapun realisasinya mencapai 6,99 ribu KL/MT.
Sementara pada 2018 untuk wilayah non-Jamali dalam APBN ditetapkan sebesar 7,50 ribu KL/MT dan realisasi mencapai 6,44 ribu KL/MT. Di tahun yang sama untuk wilayah Jamali volume penyaluran dalam APBN sebesar 4,30 ribu KL/MT sementara realisasinya sebesar 2,70 ribu KL/MT.
Lalu di tahun 2019 untuk wilayah non-Jamali dalam APBN volume penyaluran ditetapkan sebesar 6,55 ribu KL/MT di mana realisasi tahun tersebut melebihi penetapan APBN menjadi sebesar 6,93 ribu KL/MT.
Baca Juga: Bensin Premium dan Pertalite bakal dihapus, berikut tahapan penghapusannya
Hal sama terjadi untuk wilayah Jamali di mana volume APBN sebesar 4,45 ribu KL/MT sementara realisasi mencapai 4,67 ribu KL/MT.
Sementara pada tahun ini, volume penyaluran dalam APBN untuk wilayah non-Jamali sebesar 6,55 ribu KL/MT sementara realisasi per Mei mencapai 2,49 ribu KL/MT.
Untuk wilayah Jamali realisasi penyaluran per Mei mencapai 1,32 ribu KL/MT di mana volume APBN ditetapkan sebesar 4,45 ribu KL/MT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News