kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,38   -16,17   -1.78%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Inginkan Perubahan Alpha


Rabu, 05 Agustus 2009 / 09:19 WIB
Pertamina Inginkan Perubahan Alpha


Sumber: KONTAN | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Pertamina mengajukan usul agar pemerintah menambah nilai alpha pendistribusian dan penyediaan BBM bersubsidi (PSO) 2009. Dengan alpha 8% sesuai APBN saat ini, Pertamina mengklaim bakal mengalami kerugian. "Untuk PSO 2009, alpha 8% akan merugikan Pertamina," kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Selasa (4/8).

Selain itu, menurut Karen, Pertamina berharap pemerintah menetapkan alpha dalam nilai nominal, bukan berupa persentase seperti sekarang. "Kami minta fix price. Tapi karena belum disetujui Departemen Keuangan dan DPR, saya enggak mau bicara nilai yang kami minta," katanya.


Karen mengaku permohonan perubahan besaran alpha tersebut sudah dia ajukan kepada Direktorat Jenderal Migas. "Ditjen Migas juga sudah mendukung usulan ini karena PSO, kan, terkait kebutuhan masyarakat. Saat ini posisi usulan kami sudah masuk di Departemen Keuangan," imbuh Karen. Namun dia ogah mengungkap potensi kerugian yang bakal diderita perusahaan yang dipimpinnya jika usulan perubahan alpha tersebut kandas di tengah jalan.

Sebenarnya, ketika menerima tugas PSO 2009 pada akhir Desember tahun lalu, Pertamina sudah memperkirakan potensi kerugian sebesar Rp 2 triliun kalau alpha 8% berlaku sepanjang tahun. Nilai potensi kerugian tersebut diperoleh dengan asumsi harga minyak mentah internasional US$ 50 per barel serta nilai kurs Rp 12.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ari Hernanto Soemarno, Dirut Pertamina sebelum Karen, pernah bilang bahwa bisnis pendistribusian BBM PSO baru mencapai titik impas kalau alpha mencapai 12,5%, dengan asumsi harga minyak US$ 50 per barel dan kurs Rp 9.400 per dolar AS.

Sementara itu, terkait pelaksanaan beauty contest PSO 2010, Karen menilai alpha rata-rata Rp 556 per liter sudah cukup layak. "Saya tidak bilang menguntungkan, tapi paling tidak kami bisa menutup biaya dan mendapat selisih lumayan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×