Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina International Shipping (PIS) akan mengoperasikan lebih dari 100 armada kapal milik sendiri hingga akhir tahun ini. Penambahan kapal yang dilakukan PIS ada yang sejalan dengan kontrak jangka panjang dengan pelanggan, ada juga untuk kebutuhan bisnis ke depan.
Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi menjelaskan, di sepanjang 2023 pihaknya akan menambah 10 armada kapal di mana sampai dengan Agustus 2023 sudah terealisasi pembelian 5 armada baru.
“Sisanya di akhir tahun ini akan tambah 5 kapal lagi,” jelasnya ditemui di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta, Selasa (26/9).
Kapal-kapal yang dioperasikan PIS bermacam-macam mulai dari kapal pengangkut minyak, gas, hingga petrokimia. Penambahan 5-10 kapal ini mencakup beberapa kapal yang berteknologi dual fuel yang umumnya saat ini masih mengombinasikan bahan bakar minyak dan gas (LNG).
Baca Juga: Dukung Bisnis Maritim Berkelanjutan, PIS Hadiri High Level Meeting di Markas PBB
Sebelumnya, Yoki pernah mengungkapkan sampai dengan lima tahun ke depan, PIS menyiapkan belanja modal (capex) senilai US$ 2 miliar hingga US$ 3 miliar yang dominan dialokasikan untuk peremajaan armada, selain itu juga ke pengembangan bisnis lain.
“Mayoritas kan bisnis kita kurang lebih 80% peremajaan armada, tetapi ada juga bisnis lain yang perlu kami kembangkan seperti terminal, jasa pelabuhan, dan lainnya. Tentunya perlu tumbuh dan investasi,” ujarnya.
Sampai dengan semester I 2023, PIS mencetak laba sebesar US$ 138,5 juta atau naik 93% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 71,7 juta. Perolehan laba semester I ini mencapai sebesar 63,7% dari target RKAP 2023.
Baca Juga: Pembangunan Sesuai Target, Terminal LPG Tuban akan Perkuat 40% Pasokan Nasional
Kenaikan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan, di mana selama pertengahan tahun pertama ini PIS membukukan sebesar US$ 1,61 miliar, naik 30% dibanding semester pertama tahun 2022 sebesar US$ 1,24 miliar.
Begitu pula dengan EBITDA, yang juga tercatat naik 26% dari US$ 364,4 juta di semester pertama tahun lalu menjadi US$ 458,4 juta.
Yoki memaparkan pihaknya melakukan transformasi bisnis di bagian operasi misalnya dalam hal optimalisasi rantai pasokan komoditas sukses mengoptimalkan tonase dan pengurangan konsumsi bunker, yang berujung pada efisiensi.
Baca Juga: Pertamina International Shipping (PIS) Genjot Daya Saing Logistik di ASEAN
Lalu, dari sisi armada di mana kapal-kapal milik PIS menggandeng ship management kelas dunia untuk mendorong kapabilitas kru kapal sesuai dengan standar internasional.
“Ini terbukti jumlah kapal yang lolos sertifikasi seperti Paris MOU dan yang lolos Ship Inspection Report Programme (SIRE) bertambah. Artinya, kapal kita semakin banyak diterima di pasar internasional.”
Sementara dari sisi komersial, PIS semakin agresif mengembangkan pasar non-captive. Terbukti, pendapatan dari pasar non-captive pada semester I telah mencapai US$ 369,9 juta atau 22,8% dari total pendapatan, bertumbuh signifikan dari proporsi 15,7% sepanjang tahun 2022 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News