Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat migas Mamit Setiawan mengkhawatirkan aksi korporasi Pertamina bakal menjadi Indosat jilid 2.
Melalui surat yang beredar tertanggal 29 Juni 2018, Pertamina akan melakukan share down aset-aset hulu selektif dan spin off bisnis RU IV Cilacap dan Unit Bisnis RU V Balikpapan 3. Langkah ini telah mendapat lampu hijau dari Menteri BUMN, Rini Soemarno.
"Saya kira kondisi Pertamina memang sedang sangat parah, mengingat di semester I ini saja, Pertamina sudah memiliki rapor merah hingga US$ 2 miliar, bayangkan jika dibiarkan sampai akhir tahun," ucap Mamit saat dihubungi Kontan.co.id Jumat (20/7).
Langkah Pertamina melakukan share down, dianggap sebagai cara jangka pendek untuk mengatasi krisis perusahaan saat ini.
Krisis Pertamina diyakini Mamit mayoritas berasal dari sektor hilir, yang dinilai tidak banyak didukung oleh pemerintah. Sementara, Pertamina juga harus bertahan di tengah berbagai tuntutan kondisi seperti kebijakan harga premium yang tak naik.
Padahal, saat ini harga minyak dunia terus merangkak naik, terlebih nilai tukar rupiah terhadap dolar yang saat ini terus melemah.
"Saya takut ini jadi Indosat jilid 2, sektor hulunya (Pertamina) justru nanti dikuasai swasta," jelas Mamit.
Mamit berharap turun tangan menyikapi aksi Pertamina tersebut melalui kajian mendalam.
Ia meyakini ada jalan keluar lain selain melakukan share down atau spin off pada aset-aset yang berharga tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News