kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pertamina kembali aktifkan lapangan migas di Irak


Selasa, 26 Juni 2012 / 16:25 WIB
Pertamina kembali aktifkan lapangan migas di Irak
ILUSTRASI. Perumahan Grand Pakuwon Pengemabng dari Pakuwon jati Pakuwon jati.pakuwon.com


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri


JAKARTA. PT Pertamina (Persero) berniat kembali mengembangkan lapangan minyak dan gas bumi (migas) miliknya di Irak, setelah sebelumnya berhenti karena kondisi politik yang tidak kondusif di negara tersebut.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan, Indonesia telah bekerja sama di hulu migas dengan Irak sejak 2002. Pertamina memiliki satu lapangan raksasa di Irak yang memiliki cadangan 3 miliar barel yakni blok 3-western dessert.

Sayang, blok tersebut berhenti dikembangkan karena kekacauan politik di Irak. "Kami berharap bisa bekerja sama dengan Irak untuk mengaktifkan kembali 3-western dessert dan mengoperasikan Lapangan Tuba," kata Karen, Selasa (26/6).

Pertamina harus bersaing dengan Natural Gas Corp India, Sonatrach Algeria dan CPC Taiwan untuk memperebutkan Lapangan Tuba tersebut. Pertamina ingin memperoleh lapangan yang memiliki produksi minyak sebesar 180.000 barel per hari (bph) itu.

Direktur Hulu Pertamina, Muhammad Husen menambahkan, Pertamina ingin masuk di salah satu lapangan minyak yang sudah beroperasi di Irak.

Meski begitu, Pertamina tidak berencana mengambil alih seluruh kepemilikan di lapangan produksi. "Strategi kami untuk lapangan produksi hanya mengambil sebagian saham sesuai kemampuan pendanaan," jelas Husen. Ia mengatakan, Pertamina tidak menargetkan untuk menjadi operator.

Husen enggan menjelaskan, lapangan mana yang dibidik oleh Pertamina. Ia hanya mengatakan, saat ini pembicaraan dengan Irak masih dalam tahap awal. "Proses seperti ini biasanya butuh 6 bulan. Kalaupun kami mendapat lapangan produksi, itu untuk tabungan penambahan produksi tahun depan," jelas Husen.

Pertamina, lanjut dia, akan segera mengirimkan tim untuk melakukan survei di lapangan Irak. Husen mengaku, Irak menjadi incaran karena dinilai memiliki cadangan dan produksi yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×