Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) II Sei Pakning mengembangkan program pengolahan air gambut menjadi air bersih & air layak konsumsi melalui inovasi filtrasi air gambut (Filagam) di Dusun Beringin, Desa Lubuk Muda, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.
Manajer Produksi Sei Pakning, Antoni R Doloksaribu bercerita, pada mulanya program filagam ini diinisiasi agar masyarakat Desa Lubuk Muda dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk menunjang aktivitas sehari-hari, seperti mandi, mencuci pakaian, dan lain sebagainya.
Sulitnya mengakses air bersih memang menjadi salah satu keluh-kesah masyarakat Desa Lubuk Muda selama ini. Masyarakat sekitar biasanya menggunakan air gambut yang berwarna merah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Walhasil, inovasi filagam yang dihadirkan Pertamina ini sangat disambut baik oleh warga setempat.
Baca Juga: PGN Dorong Pembangunan 2.000 Sambungan Rumah Jargas di Cirebon
Antoni bilang, Pertamina hanya memerlukan waktu sekitar dua bulan untuk merealisasikan program tersebut. Hal itu tentunya didukung pula oleh kompetensi yang telah dimiliki Pertamina, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun teknologinya.
"Yang lama itu mendengarkan keluh kesah mereka, di mana mereka sangat sulit dapatkan air bersih. Jadi yang mereka butuhkan? Tapi merealisaiskannya sangat gampang karena kompetensi kami, kami punya orang-orang maintenance, kami punya bahan kimia kami punya teknologi," ungkap Antoni, dalam kegiatan Media Visit di Desa Lubuk Muda, Bengkalis, Riau, Selasa (25/10).
Program Corporate Social Responsibility (CSR) Filagam air gambut yang telah dijalankan sejak 2020 tahun ini dijalankan oleh perwakilan warga setempat melalui kelompok Tirta Muda yang diketuai oleh Andi Syahputra.
Antoni menuturkan, pada mulanya Pertamina melakukan pendampingan kepada 10 pemuda soal pengolahan air gambut, sehingga bisa menjadi air bersih dan juga air layak konsumsi.
"Jadi kami kerjakan dan kami edukasi supaya mereka punya pengetahuan dan punya skill, sehingga mereka bisa berdiri sendiri," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Andi menyebut bahwa kini sebagian besar warga Desa Lubuk Muda sudah dapat merasakan manfaat dari program Filagam tersebut. Baik itu untuk air kebutuhan sehari-hari dan juga air yang digunakan sebagai air minum.
Baca Juga: PGN Teken Kerja Sama Pembangunan Jaringan Gas Bumi dengan Pemerintah Kabupaten Sleman
"Masyarakat saat ini yang sudah mendapatkan program air bersih sekitar 100 kepala keluarga (KK) dari total 116 KK yang ada di Desa Lubuk Muda," sebut dia.
Pertamina ingin program filagam ini tak hanya berhenti di Desa Lubuk Muda. Antoni punya harapan agar ke depannya pengolahan air gambut ini dapat dirasakan pula di wilayah lainnya yang punya persoalan serupa.
"Mudah-mudahan ini nanti bisa dicontoh dan diduplikasi di tempat lain karena kami lihat bahwa kebutuhan dasar kita adalah mendapatkan air bersih untuk sehari-hari itu sangat kita perlukan," terang Antoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News