kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina & Kimia Farma kerja sama pengolahan petrokimia jadi bahan baku farmasi


Sabtu, 25 Juli 2020 / 12:45 WIB
Pertamina & Kimia Farma kerja sama pengolahan petrokimia jadi bahan baku farmasi
Pertamina melalui Kilang Pertamina Internasional melakukan MoU dengan PT Kimia Farma Tbk pada Jumat (24/7/2020) untuk pengembangan petrokimia sebagai bahan baku farmasi.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) selaku subholding refinery and petrochemical dari PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) untuk mengoptimalkan potensi nilai tambah dari pengolahan produk turunan petrokimia menjadi bahan baku farmasi, seperti paracetamol. Sinergi tersebut ditandai melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk menggali potensi kerjasama pengembangan industri penyedia bahan baku farmasi.

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang turut menyaksikan prosesi MoU tersebut menyampaikan, sinergi ini sesuai dengan arahan Presiden RI untuk meningkatkan kemandirian industri farmasi nasional dan sekaligus membantu menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia di sektor farmasi. Terlebih, 95% dari total kebutuhan bahan baku farmasi Indonesia masih dipasok melalui impor.

Menurut Budi, sinergi ini berawal dari penjelasan dan kajian yang dilakukan Pertamina untuk mengoptimalkan bahan baku di Kilang Cilacap menjadi bahan baku farmasi. “Tidak sampai satu bulan kajian sudah keluar. Saya bangga dan mengucapkan selamat kepada tim Pertamina atas kegesitannya dan kecepatannya merespons permintaan pemegang saham dalam hal ini pemerintah,” ujar Budi dalam siaran pers, Sabtu (25/7).

Ia pun berharap kesepakatan antara Pertamina dan Kimia Farma dapat ditindaklanjuti segera menjadi kerja sama yang lebih konkret.

Baca Juga: Dua saham keluar, ini penghuni indeks IDX BUMN20 periode Agustus 2020-Januari 2021

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, sesuai arahan pemerintah untuk mengurangi impor bahan baku farmasi, Pertamina telah menetapkan bahwa produk petrokimia menjadi lini bisnis yang diandalkan di masa depan ketika terjadi transisi energi.

Untuk itu, Pertamina mencoba identifikasi peluang untuk memasok kebutuhan bahan baku farmasi dan logistik. "Gayung bersambut sering Kimia Farma dan kami yang sudah melakukan penjajakan. Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah,” imbuh dia.

Secara teknis Pertamina telah melakukan kajian awal proyek dan selanjutnya kolaborasi bersama Kimia Farma untuk diformulasikan dalam bentuk perjanjian kerja sama. Untuk mendukung realisasinya, Kilang Cilacap sudah dipersiapkan dan salah satunya untuk pengolahan petrokimia menjadi bahan baku farmasi.

Baca Juga: Menguat tiga hari berturut-turut, bursa awasi pergerakan saham KAEF dan INAF

Setelah di Kilang Cilacap, lanjut Nicke, dapat dilanjutkan di kilang lainnya dengan skala dan jenis yang lebih banyak lagi. Sebab, salah satu fokus bisnis Pertamina di masa depan adalah petrokimia. Sebagai holding, Pertamina akan mengawal proses tersebut agar dapat terwujud sesuai harapan Pemerintah.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Holding BUMN Farmasi Honesti Basyir mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman dengan Kimia Farma berupa sinergi kerja sama industri dalam pengembangan penyedia bahan baku farmasi yang meliputi aspek tekno-ekonomi serta aspek penelitian dan pengembangan.

“Satu hal yang menjadi fokus kami, bahwa integrasi bisnis di Holding BUMN Farmasi perlu diiringi dengan menggandeng partner strategis untuk memperkuat kemampuan kompetitif terutama dalam menjamin suplai bahan baku farmasi dan pengembangan produk petrokimia, sehingga kami berharap dapat merasakan efisiensi dari kerjasama bisnis ini," ungkap Honesti.

Dia berharap kerja sama dengan Kilang Pertamina Internasional yang dinaungi oleh Pertamina dapat berjalan dengan baik dan memberi manfaat yang signifikan bagi pihak-pihak terkait.

Baca Juga: Bahan bakar 100% sawit buatan Pertamina lebih bagus dibanding minyak solar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×