kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina komitmen rampungkan proyek kilang


Selasa, 31 Oktober 2017 / 06:29 WIB
Pertamina komitmen rampungkan proyek kilang


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) akhirnya buka suara terkait kemajuan proyek kilang. Pertamina menyatakan terus berkomitmen melanjutkan dua proyek kilang baru dalam proyek grass root refinery (GRR) dan empat proyek pengembangan kilang eksisiting dalam proyek refinery development masterplan (RDMP).

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ardhy N. Mokobombang mengatakan, secara umum semua proyek pengembangan kilang RDMP & GRR berproses maju. Seperti proyek RDMP Balikpapan yang diharapkan sudah bisa masuk dalam proses konstruksi tahun depan. "Proyek Balikpapan diharapkan tahun depan sudah menetapkan kontraktor pelaksana dan memulai kegiatan konstruksi (EPC)," ujar Ardhy kepada KONTAN, Senin (30/10).

Sementara, terkait proyek RDMP Cilacap, RDMP Balongan dan GRR Tuban diharapkan tahun depan sudah memulai penyusunan engineering package (BED/feed) setelah tahun ini sudah dapat menyelesaikan studi kelayakan alias feasibility study (FS).

Lebih lanjut Ardhy bilang untuk pembentukan perusahaan patungan atau joint venture proyek kilang Tuban dengan Rosneft akan dilakukan pada akhir tahun ini juga. "Joint venture dengan Rosneft akan segera kami establish sebelum penyusunan engineering package," imbuhnya.

Namun berbeda dengan kerja sama yang mulus dengan Rosneft, pembentukan joint venture untuk proyek Kilang Cilacap dengan Saudi Aramco belum bisa ditentukan. Baik Pertamina maupun Aramco masih harus menunggu selesianya engineering package pada tahun depan.

Selain itu, pembentukan joint venture juga baru akan diputuskan setelah hasil final investment decision (FID) yang positif. Hasil FID yang positif merupakan indikator proyek Kilang Cilacap masih layak untuk diteruskan ke tahap konstruksi. "Joint venture akan dibentuk kalau layak diteruskan ke konstruksi (EPC)," jelas Ardhy.

Biarpun begitu, Ardhy menegaskan Pertamina tetap berusaha mempercepat seluruh proyek kilang. "Semua proyek RDMP & GRR akan kami percepat implementasinya," imbuhnya.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana bilang Pemerintah Indonesia akan mendorong percepatan penyelesaian proyek RDMP Kilang Cilacap.

Pemerintah Arab Saudi diharapkan dapat memberikan harga impor minyak mentah (Arab Light) lebih rendah dari Saudi Aramco ke Pertamina. Selain itu, pemerintah Arab Saudi diminta dapat membantu pembelian langsung LPG dari Saudi Aramco untuk Pertamina, yakni kebutuhan LPG sebesar 6 juta ton/tahun (porsi LPG dari Saudi Aramco sebesar 13%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×