kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Pertamina Lakukan Revamping Kilang Guna Dukung Pembatasan Ekspor Minyak Mentah


Selasa, 11 Februari 2025 / 21:17 WIB
Pertamina Lakukan Revamping Kilang Guna Dukung Pembatasan Ekspor Minyak Mentah
ILUSTRASI. Fasilitas pengolahan Residuel Fluid Catalytic Craker (RFCC) di area kilang Pertamina.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BALI. Pertamina melaporkan tengah melakukan revamping atau peningkatan kapasitas kilang minyak, baik dari sisi produksi maupun kualitas bahan bakar, guna mendukung kebijakan pemerintah dalam membatasi ekspor minyak mentah (crude oil).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan bahwa upaya ini bertujuan agar kilang dapat menerima jenis minyak mentah yang lebih beragam, sehingga seluruhnya bisa diproses di dalam negeri.

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Laporkan Temuan Cadangan Eksplorasi Terbesar 15 Tahun Terakhir

"Kilang-kilang kami sekarang sedang di-revamping atau di-upgrade. Jadi, semua kilang di-upgrade supaya bisa menerima segala jenis crude, jadi lebih fleksibel," ujar Fadjar dalam acara Media Gathering Subholding Upstream di Badung, Bali, Selasa (11/2).

Menurutnya, saat ini minyak mentah yang diproduksi oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) sudah sepenuhnya diproses di kilang-kilang milik Pertamina.

Ke depan, seiring dengan peningkatan kapasitas kilang, Pertamina juga membuka peluang untuk memproses minyak mentah yang berasal dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) lainnya.

"Tentu, kalau misalnya minyak dari K3S lain bisa diserap oleh Pertamina, kami menyambut baik," tambahnya.

Baca Juga: Pertamina Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan rencana pembatasan ekspor minyak mentah guna meningkatkan ketahanan energi nasional dan memperkuat kapasitas pengolahan dalam negeri.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan perkiraan ekspor minyak mentah tahun ini sekitar 28 juta barel dan sekitar 12-13 juta barel ditargetkan dapat dioptimalkan untuk menambah pasokan kilang minyak dalam negeri.

Untuk itu, ia meminta Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), K3S maupun PT Pertamina untuk mengimplementasikan target tersebut.

Selain itu, minyak mentah bagian kontraktor yang tidak sesuai spesifikasi juga diminta untuk diolah dan dicampur sehingga memenuhi standar yang diperlukan untuk konsumsi kilang domestik.

“Sesuai arahan Presiden Prabowo, kami telah meminta kilang-kilang dalam negeri untuk memanfaatkan semua crude, termasuk yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi spesifikasi. Sehingga ekspor crude semakin menurun,” kata Bahlil di Jakarta, Senin (27/1). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×