kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Lakukan Studi Kelayakan Produksi Bio-Metana Limbah Sawit


Jumat, 13 Mei 2022 / 11:12 WIB
Pertamina Lakukan Studi Kelayakan Produksi Bio-Metana Limbah Sawit
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Pertamina di Jakarta Pusat.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Pemerintah gandeng Solusi Bangun (SMCB) kembangkan fasilitas pengelolaan sampah

Kerja sama ini juga bagian dari upaya mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi GRK sebesar 30 persen sebelum tahun 2030.

“Selain mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), kerja sama ini akan membantu mengatasi tantangan lingkungan terutama dengan mengubah limbah kelapa sawit menjadi energi ramah lingkungan,” ujar Heppy dalam keterangan resmi, Kamis (12/5).

Dalam kerja sama ini, imbuh Heppy, Pertamina akan menyediakan beberapa fasilitas dan lokasi studi di Kalimantan dan Sumatera. Dengan kerja sama ini, diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gas bumi di sektor industri dan rumah tangga, serta memperluas pengembangan jaringan gas bumi yang dimiliki perusahaan.

Osaka Gas menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan Daigas Group Carbon Neutral Vision (CNV) yang diluncurkan pada Januari 2021 lalu yang bertujuan untuk mencapai carbon-netral pada tahun 2050.

Di bawah CNV, Osaka Gas akan terus mengembangkan teknologi dan layanan yang berkontribusi pada pemecahan masalah sosial seperti perubahan iklim.

Daigas Group akan berkontribusi dalam kerja sama ini melalui teknologi produksi bio-metana dari biogas, injeksi pipa bio-metana, dan pengetahuan tentang pemasaran gas bumi.

Tujuannya untuk memperluas penggunaan bio-metana di Indonesia dan sekaligus mengurangi emisi CO2 baik di Indonesia maupun Jepang.

Baca Juga: Chevron dan Pertamina Umumkan Kerjasama dalam Bisnis Rendah Karbon

Grup JGC mengatakan bahwa program ini adalah strategi penting untuk membuka transisi energi bersih di kawasan Asia untuk mencapai rencana pengelolaan jangka menengah, “Membangun Infrastruktur Planet Berkelanjutan 2025.”

JGC akan berkontribusi pada kolaborasi ini dengan memberikan kompetensi intinya dalam manajemen program dan memberikan kemampuan teknik kelas dunia yang diperoleh melalui rekam jejaknya yang kaya dalam membangun fasilitas pemrosesan gas di Indonesia.

INPEX mengatakan melalui kerja sama ini akan berupaya untuk secara proaktif terlibat dalam reformasi struktur energi menuju realisasi masyarakat net-zero carbon pada tahun 2050.

Hal ini sejalan dengan Strategi Jangka Panjang dan Rencana Bisnis Jangka Menengah (Visi INPEX @2022) yang diluncurkan pada Februari 2022.

Sejalan dengan strategi ini, INPEX akan bekerja sama membangun kerangka kerja bisnis yang berkontribusi terhadap respon perubahan iklim dan menjajaki peluang untuk menyediakan solusi bunkering LNG bersih di Terminal LNG Bontang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×