kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina maksimalkan potensi pelayanan LSFO untuk Kapal Ocean Going di Selat Sunda


Jumat, 27 Agustus 2021 / 20:54 WIB
Pertamina maksimalkan potensi pelayanan LSFO untuk Kapal Ocean Going di Selat Sunda
ILUSTRASI. Kapal Pertamina lakukan pengapalan


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga, selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mewujudkan komitmen pelayanan bunkering kapal yang melintasi Selat Sunda, dengan melakukan penyaluran Perdana Low Sulphur Fuel Oil (LSFO) bagi Ocean Going vessels di Pelabuhan Cigading, Banten.

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga SH C&T Hasto Wibowo menjelaskan, ini merupakan langkah konkret Pertamina dalam menjalankan kesepakatan dengan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rabu (4/8/2021), disaksikan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Basilio Dias Araujo dan Komisaris Utama SH C&T PT Pertamina Patra Niaga, S. Milton Pakpahan.

Baca Juga: Krakatau Bandar Samudera lakukan penjualan perdana BBM rendah sulfur di Selat Sunda

“Sebelumnya kapal Ocean Going selalu melakukan bunkering atau pengisian bahan bakar di wilayah Singapura, padahal diestimasikan jumlah kapal yang melintas di sepanjang Selat Sunda sebanyak 53.000 kapal atau sekitar 100-130 kapal melintas per harinya, atau senilai US$ 54 Juta per tahun. Pertamina ingin mengambil kesempatan ini, dan dengan produk LSFO, saya yakin Pertamina dapat bersaing dan memaksimalkan potensi pasar ini,” jelas Hasto dalam keterangan resmi, Jumat (27/8).

Penyaluran Perdana kali ini dilakukan kepada kapal berbendera Cyprus, MV Elona yang melakukan pelayaran dari Brasil. Pertamina akan menyuplai kapal MV Elona dengan LSFO sebanyak 160 Metrik Ton (MT) atau setara dengan 175.000 Liter.

“Penyaluran perdana ini merupakan awal yang baik, menunjukkan kesiapan dan kapabilitas Pertamina dalam melayani kebutuhan kapal ocean going yang selama ini belum dimaksimalkan, ini akan sekaligus memperkuat postur energi Indonesia khususnya penyediaan bahan bakar kapal LSFO,” terang Hasto.

Selain dari kesiapan layanan, Hasto juga menjelaskan bahwa LSFO Pertamina ini sudah sesuai dengan standar internasional dan regulasi IMO (International Maritime Organization) yang mewajibkan penggunaan LSFO per 1 Januari 2020.

LSFO yang dimaksud adalah bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur maksimal 0.5%, dan LSFO yang Pertamina salurkan sudah memenuhi ketentuan tersebut.

Baca Juga: Kementerian BUMN fokus konsolidasikan aset Pertamina Geothermal dan PLN GG

“LSFO 0.5% Sulphur sudah menjadi standar yang Pertamina terapkan sejak regulasi IMO ditetapkan. Selain lebih baik bagi mesin kapal, LSFO 0.5% Sulphur berdampak lebih signifikan terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan, terutama di wilayah serta bagi penduduk di sekitar pelabuhan dan kawasan pantai, jadi LSFO ini bisa kita sebut lebih Go Green,” lanjutnya.

Hasto tidak lupa memberikan apresiasi yang luar biasa bagi PT KBS selaku pengelola Krakatau International Port (KIP) Cigading atas sinergi dan gerak cepat pelaksanaan bisnis bunkering di perairan Selat Sunda.




TERBARU

[X]
×