kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina: Megaproyek kilang minyak akan berdampak signifikan ke ekonomi Indonesia


Kamis, 11 Juni 2020 / 19:25 WIB
Pertamina: Megaproyek kilang minyak akan berdampak signifikan ke ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Fasilitas gas di anjungan leps pantai Pertamina


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memastikan megaproyek pembangunan sejumlah kilang minyak tetap berjalan di tengah pandemi Corona (Covid-19). Keberadaan kilang tersebut penting lantaran akan berperan penting terhadap ketersediaan dan ketahanan energi nasional secara jangka panjang.

Sebagai catatan, ada empat proyek pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) seperti RDMP Refinery Unit (RU) II Dumai, RDMP RU IV Cilacap, RDMP RU V Balikpapan, dan RDMP RU VI Balongan. Selain itu, terdapat dua proyek pembangunan kilang minyak dan petrokimia Grass Root Refinery (GRR) Tuban dan GRR Bontang.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan, pembangunan sejumlah kilang minyak akan berdampak signifikan bagi perekonomian Indonesia. Terlebih, Pertamina menginvestasikan dana mencapai kisaran US$ 48 miliar untuk kebutuhan proyek-proyek tersebut.

Baca Juga: Investasi migas hingga Mei Rp 54 triliun dengan produksi 1,7 juta boepd

Selama pembangunan kilang berlangsung, Pertamina berhasil menyerap sekitar 150.000 tenaga kerja secara langsung terutama saat pengerjaan proyek berada di masa puncaknya.

“Masih ada potensi 3 juta lapangan pekerjaan tidak langsung dari proyek kilang minyak Pertamina dalam 7—8 tahun ke depan,” tambah dia saat talkshow di Radio Elshinta, Kamis (11/6).

Keberadaan kilang minyak Pertamina akan menjadi lokomotif bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Ignatius bilang, ketika seluruh proyek kilang minyak Pertamina rampung dan beroperasi, maka diperkirakan kilang tersebut akan berkontribusi meningkatkan cadangan devisa Indonesia hingga US$ 11 miliar per tahun.

Bahkan, sumbangan pajak dari kilang minyak tersebut kepada pemerintah diperkirakan mencapai US$ 109 miliar per tahun.

Ignatius menegaskan bahwa pembangunan kilang minyak merupakan suatu keniscayaan bagi Indonesia yang notabene memiliki jumlah penduduk besar dan kebutuhan energi yang tinggi. Maka dari itu, penting bagi Indonesia untuk memiliki energi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih berkualitas dari biasanya.




TERBARU

[X]
×