kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina pangkas 20% dana investasi


Kamis, 19 Juli 2018 / 06:59 WIB
Pertamina pangkas 20% dana investasi
ILUSTRASI. DISTRIBUSI BBM PERTAMINA


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhirnya, PT Pertamina memangkas alokasi investasi pada tahun ini. Keputusan itu ditempuh lantaran kondisi makroekonomi saat ini yang fluktuatif.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, Gigih Prakoso mengatakan, Pertamina menurunkan dana investasi untuk tahun ini hingga mencapai 20%. Dengan demikian, investasi Pertamina yang semula sebesar US$ 5,6 miliar menjadi hanya US$ 4,5 miliar.

Gigih menjelaskan, pemangkasan dana investasi tersebut untuk mengantisipasi kondisi makroekonomi, terutama tren kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. "Bukan karena tidak ada duit, lo. Melainkan karena perubahan makro, harga minyak dan kurs," kilah dia, pada Selasa (17/7) lalu.

Pertimbangan pemangkasan biaya investasi juga didasarkan keberadaan beberapa proyek Pertamina yang ternyata meleset dari rencana semula, sehingga perlu penjadwalan ulang. Alhasil, sejumlah proyek hilir migas terpaksa dibatalkan, seperti pembangunan tangki BBM di wilayah Indonesia timur.

Untuk investasi hulu, Gigih berujar, tidak ada pemangkasan karena Pertamina harus mempertahankan produksi migas agar tidak turun, khususnya di blok-blok terminasi. Tahun ini, holding BUMN migas ini menyediakan dana investasi sektor hulu senilai US$ 3 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan proyek Jambaran Tiung Biru dan sejumlah proyek blok migas terminasi.

Adapun dana investasi untuk kilang, besarannya masih tetap sama. Lagi pula, investasi untuk proyek kilang dalam skala besar baru dimulai pada tahun depan, seperti proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan fase pertama. Saat ini, proyek tersebut baru tahap engineering, procurement and construction (EPC). "Kan start EPC-nya masih ada tahun depan. Jadi masih belum banyak," sebut Gigih.

Khusus untuk investasi Kilang Balikpapan, Pertamina berencana mengalokasikan investasi sebesar US$ 6 miliar, yang dibagi dalam dua fase pembangunan. Di fase pertama, alokasi anggaran US$ 3,6 miliar dan fase kedua sebesar US$ 2,4 miliar.

Pertamina siap jual saham

PT Pertamina sudah mendapat restu  dari pemerintah untuk melego sejumlah saham di beberapa proyek migas dan kilang. Dalam surat Kementerian BUMN tertanggal 29 Juni 2018, Menteri BUMN Rini Soemarno menyetujui aksi korporasi untuk mempertahankan kondisi kesehatan keuangan Pertamina.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno bilang, sebelum aksi korporasi itu, perlu ada kajian terlebih dulu dan menyampaikannya ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Prinsipnya Kementerian BUMN memberi persetujuan awal kepada direksi Pertamina untuk melakukan langkah-langkah terkait kenaikan Indonesian Crude Price (ICP) dan lain-lain," kata dia, Selasa (17/7).

Sejumlah aksi korporasi yang sudah disetujui Menteri BUMN adalah share down aset hulu selektif, spin off bisnis Refinery Unit (RU) IV Cilacap dan Unit Bisnis RU V Balikpapan ke anak usaha, investasi tambahan untuk memperluas jaringan penjualan BBM umum dengan harga keekonomian, seperti Pertashop, dan review kebijakan perusahaan yang berefek signifikan ke kondisi keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×