kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Power dan PTPN III tuntaskan engine test PLTBg berkapasitas 2,4 MW


Sabtu, 13 Juli 2019 / 10:17 WIB
Pertamina Power dan PTPN III tuntaskan engine test PLTBg berkapasitas 2,4 MW


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Power Indonesia (PPI) bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III telah melakukan engine test atau Factory Acceptance Test (FAT) atas komponen utama Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berupa 2 unit gas engine yang akan digunakan di PLTBg Sei Mangkei, Sumatera Utara.

“Kerjasama antara PPI dengan PTPN III merupakan kerjasama dua perusahaan nasional, lintas industri, dan dengan basis business to business,” ujar Direktur Utama PPI Ginanjar dalam keterangan resminya, Sabtu (13/7).

Adapun, engine test PLTBg dengan kapasitas 2,4 Megawatt (MW) tersebut dilakukan di Siemens Gas Engine Factory Zumaia, Spanyol, Jumat (5/7). Setelah engine test ini berhasil, sambung Ginanjar, milestone berikutnya adalah gas engine tersebut ditargetkan on site pada bulan September 2019.

Baca Juga: Bisnis gasifikasi batubara sepi peminat, insentif akan disiapkan

Ginanjar bilang, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas hasil kerjasama PPI dengan PTPN III ini merupakan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) yang memanfaatkan limbah pabrik cair kelapa sawit. Rencananya,  PLTBg ini akan segera beroperasi pada bulan November 2019.

Kegiatan konstruksi dilaksanakan sejak Desember 2018. Saat ini sudah dalam tahap fase akhir pembangunan sipilnya dan dalam tahap instalasi komponen utama pembangkit.

Ginanjar berharap, kerjasama ini dapat memberikan manfaat multiplier effect terhadap pengembangan EBT serta meningkatkan partnership diantara perusahaan nasional dan Anak Perusahaan BUMN.

“Kerjasama ini juga diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan leverage skema pendanaan proyek dari institusi keuangan nasional dan tidak tergantung pendanaan asing,” papar Ginanjar.

Baca Juga: Pertamina Hulu Mahakam masih jadi kontributor terbesar lifting migas di Kalsul

Ginanjar mengungkapkan, skema pendanaan nasional mungkin akan menghadapi tantangan keekonomian dan competitiveness project. "Tetapi semua aliran dana ada di Indonesia, jadi harusnya ini tidak menjadi isu bagi para stakeholders," ungkapnya.

Lebih lanjut,  Ginanjar menyampaikan kerjasama PPI dan PTPN III ini juga merupakan upaya untuk mewujudkan konsep Green Economic Zone di KEK Sei Mangkei yang dapat menjadi rujukan pengembangan kawasan ekonomi yang mendukung pemanfaatan EBT  yang bersih dan ramah lingkungan.

“Ke depan, kedua belah pihak juga telah berencana untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di KEK Sei Mangkei untuk meningkatkan bauran pembangkit energi baru dan terbarukan,” tutup Ginanjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×