kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,51   7,00   0.76%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Raih Cost Optimization Hingga US$ 1,25 Miliar di 2023


Senin, 11 Maret 2024 / 16:31 WIB
Pertamina Raih Cost Optimization Hingga US$ 1,25 Miliar di 2023
ILUSTRASI. Pertamina berhasil meraih efisiensi biaya dan peningkatan laba hingga US$ 1,25 miliar di 2023


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina dan seluruh lini bisnisnya berhasil meraih efisiensi biaya dan peningkatan laba hingga US$ 1,25 miliar di tahun 2023. Capaian tersebut berasal dari program Cost Optimization yang dijalankan di seluruh Pertamina Grup.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, sepanjang tahun 2023 sebanyak 301 program Cost Optimization dijalankan mulai dari strategi finansial maupun operasional. Hal ini menunjukkan kinerja bisnis perusahaan energi plat merah kini semakin gesit, lincah dan efisien.

“Upaya ini tidak sekedar memangkas biaya, tetapi juga mengubah dan meningkatkan model operasional secara menyeluruh. Dampaknya luar biasa tahun 2023 seluruh program cost optimization di Pertamina Grup berkontribusi hingga US$ 1,25 miliar,” ujar Nicke dalam keterangan resminya, Senin (11/3).

Nicke menuturkan, keberhasilan dalam optimasi biaya sangat berperan dalam mendukung peningkatan pendapatan dan laba perusahaan. Dengan operasi yang lebih efisien, Pertamina mampu mengoptimalkan potensi pendapatan yang lebih besar dan menjadi pemimpin di bisnis energi nasional.

Baca Juga: Pertamina Lubricants Hadirkan Produk Pelumas Kelas Dunia,Dukung Industri Transportasi

Pertamina kini, kata Nicke, semakin kokoh dalam komitmennya untuk terus berinovasi, menjaga efisiensi operasional, dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di sektor energi di Indonesia.

Ia menjelaskan, beragam program inovasi terbaik telah dijalankan Pertamina baik hulu, pengolahan, distribusi maupun pemasaran. Di sektor hulu, inovasi yang dijalankan antara lain sentralisasi pengadaan chemical dan borderless operation.

Di sektor pengolahan, inovasi yang dilakukan antara lain optimasi pengadaan crude, program efisiensi konsumsi energi dan optimalisasi unit proses. Di sektor distribusi, dilakukan inovasi optimasi rute, parcel size dan tonnase.

Sementara di sektor commercial & trading, Pertamina menjalankan program efisiensi proses pengadaan LPG & BBM. Selain itu, di Holding Pertamina juga menjalankan program optimasi seperti liability management, renegosiasi pajak, sentralisasi infrastruktur IT, optimasi asset-aset penunjang dan sentralisasi proses pengadaan barang dan jasa.

“Sinergi bisnis, digital transformation, revenue enhancement, dan low risk ESG inilah empat fokus untuk meningkatkan cost optimization tahun ini,” ujar Nicke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×