Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) terus melakukan percepatan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan.
Pertamina melaksanakan kegiatan Project Financing Closing Ceremony untuk RDMP Kilang Balikpapan. Kegiatan ini menjadi milestone penting dalam perkembangan proyek, di mana Pertamina berhasil mendapatkan dukungan pendanaan proyek sekitar US$ 3,1 miliar.
Pendanaan ini diperoleh Sub Holding Refining & Petrochemical Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Balikpapan sebagai anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dari para lender yaitu Export Credit Agency (KEXIM, K-SURE, SACE, dan US EXIM), serta 22 institusi perbankan.
Baca Juga: Menteri ESDM: Pemanfaatan Bioethanol untuk Kurangi Pemakaian BBM Fosil
Wakil Menteri BUMN I Kementerian Badan Usaha, Pahala N Mansury mengatakan, dengan dukungan keuangan ini akan memungkinkan Pertamina untuk menyelesaikan pengembangan proyek RDMP Kilang Balikpapan yang tentunya akan memberikan dampak positif pada ketahanan energi nasional.
"Keberhasilan pembiayaan Proyek RDMP Kilang Balikpapan merupakan suatu prestasi untuk Pertamina, selamat untuk KPI dan seluruh tim. Ini merupakan project financing yang terbesar di Indonesia sampai dengan saat ini," kata Pahala dalam keterangan resmi, Sabtu (24/6).
Pahala menambahkan, Pertama harus menjaga kepercayaan dari para lender dengan menyelesaikan proyek sesuai dengan tata waktu.
Asal tahu saja, proyek RDMP Kilang Balikpapan merupakan proyek penting untuk penguatan ketahanan energi nasional, melalui peningkatan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari. Kilang ini juga akan mendukung pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor dengan peningkatan kualitas produk bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan dengan standar EURO V.
Baca Juga: Pertamina Tajak Sumur Perdana Steamflood, Tambah Cadangan Minyak Blok Rokan
Nantinya, Kilang Balikpapan juga akan dapat meningkatkan Nelson Complexity Index atau kemampuan kilang mengolah bottom product sebanyak mungkin, naik dari 3,7 menjadi 8.
Feri Yani Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan menuturkan, melalui kerja sama dengan mitra terpercaya ini akan mendorong percepatan penyelesaian proyek.
"Saya juga ingin berterima kasih kepada seluruh tim proyek yang telah bekerja keras dalam mencapai target progress proyek. Kerja tim yang solid dan dedikasi mereka yang luar biasa dapat memastikan kelancaran proyek bahkan pada masa pandemi, di mana progres proyek konstruksi (Engineering Procurement Construction/EPC) sampai Juni 2023 sebesar 74,03%," ungkap dia.
Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan (PHR) Mulai Tajak Sumur Perdana Area Steamflood Baru
Adapun Fadjar Djoko Santoso selaku VP Corporate Communication Pertamina menerangkan RDMP Kilang Balikpapan akan menjadi salah satu Pilar Ketahanan Energi di Wilayah Indonesia Bagian Tengah yang dapat memasok energi tidak hanya Kalimantan tapi termasuk sebagian Sumatra dan Sulawesi bahkan sampai ke Papua.
Lebih lanjut, Fadjar juga menyampaikan bahwa RDMP Kilang Balikpapan ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung Net Zero Emission (NZE) 2060.
"Nantinya dengan peningkatan kemampuan kilang, Pertamina akan dapat memproduksi BBM yang lebih ramah lingkungan dan ini tentunya mendukung capaian NZE Indonesia," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News