Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program BBM Satu Harga yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melampaui target. PT Pertamina (Persero) memastikan, BBM Satu Harga sudah tersedia di 161 titik di Indonesia per 1 Oktober 2019.
Padahal, realisasi ketersediaan BBM Satu Harga ditargetkan hanya 160 titik pada akhir 2019. Akan tetapi, tiga bulan sebelum tutup tahun, program tersebut sudah melampaui target.
Baca Juga: Pertamina resmi integrasikan PLBC dengan Kilang Cilacap
Diakui Pertamina, merealisasikan program BBM Satu Harga bukanlah hal yang gampang. BUMN minyak dan gas itu perlu “mendobrak tembok” yang menjadi rintangan besar selama ini.
"Tantangannya tidak sedikit, tapi pekerja kami pantang surut. Bahkan menjadi motivasi untuk secara total melayani saudara-saudara kami yang berada di ujung negeri,” ujar VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (3/10).
“Karena mereka juga memilik hak yang sama untuk menikmati BBM dengan harga terjangkau sebagai bentuk keadilan energi,” sambung dia.
“Tembok” besar peama yang didobrak Pertamina yakni pencarian investor. Kebijakan BBM Satu Harga yang jauh dari keuntungan membuat investor enggan berinvestasi.
Baca Juga: Capai 161 titik, Pertamina lebih cepat tiga bulan lampaui target BBM Satu Harga
Selain itu, ada juga tembok besar lain yakni status-status lahan untuk pembangunan lembaga penyalur BBM Satu Harga. Hal ini ditambah dengan perizinan yang rumit di daerah.